Jakarta (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Barito, Kalsel, memberdayakan perempuan desa melalui pelatihan kewirausahaan.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan inisiatif tersebut tidak hanya menjadi langkah nyata pemberdayaan perempuan desa menuju kemandirian ekonomi, tetapi juga upaya pelestarian budaya lokal dan lingkungan.
Pelatihan kewirausahaan bertajuk Desapreneur ECOSALAM (Ecoprint Sasirangan Warna Alam) yang digelar menjelang Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia itu memberdayakan 30 ibu rumah tangga di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Bernadus mengatakan program ECOSALAM merupakan kelanjutan dari inisiatif TJSL PLN IP yang telah bergulir sejak 2024.
Memasuki 2025, pelatihan yang diberikan mencakup pembuatan vest, syal dan strategi pemasaran produk.
Pelatihan bertujuan membekali peserta dengan keterampilan teknis dan kewirausahaan agar siap bersaing di pasar kreatif, baik lokal maupun digital.
"Kami tidak sekadar menyalurkan listrik, tapi juga menghadirkan perubahan. Melalui program seperti ECOSALAM, PLN Indonesia Power ingin perempuan desa memiliki akses keterampilan, peluang usaha dan ruang untuk tumbuh sebagai pelaku ekonomi kreatif yang tangguh," ujar Bernadus.
Teknik yang digunakan dalam pelatihan mengedepankan metode ecoprint menggunakan bahan pewarna alami seperti daun jati, ketapang dan kunyit.
Hasilnya adalah kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan yang tidak hanya bernilai seni dan ekonomi tinggi, tetapi juga ramah lingkungan karena bebas dari zat kimia berbahaya.
Inovasi juga berperan penting dalam menjaga kelestarian Waduk Riam Kanan sebagai sumber daya air vital di wilayah tersebut.
"Kami ingin hadir sebagai mitra pembangunan masyarakat. Melalui ECOSALAM, kami berharap masyarakat, khususnya para perempuan, bisa tumbuh menjadi pelaku UMKM kreatif sekaligus penjaga budaya lokal dan lingkungan," tambah Manajer PLN Indonesia Power UBP Barito Nyoman Sukma Aryawan.
Pelatihan didukung Urban Borneo Lab sebagai fasilitator dengan keterlibatan 25 relawan muda serta LKP Bee World sebagai narasumber utama.
Pemerintah desa dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) turut mendukung keberlanjutan program yang ke depan diharapkan juga dapat dikembangkan menjadi destinasi workshop tourism berbasis komunitas.
Salah satu peserta, Novita Andriani menyampaikan antusiasmenya juga berharap dapat terus berkembang dan mandiri.
"Alhamdulillah, pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami mendapat ilmu baru, pengalaman baru, dan harapan baru untuk bisa mandiri secara ekonomi lewat usaha kecil dari rumah," katanya.
Baca juga: PLN resmikan listrik 12 desa di Barito Selatan
Baca juga: Kain sasirangan tercatat sebagai Indikasi Geografi milik Kalsel
Baca juga: DPR: Anyaman dan Sasirangan Kalsel harus didukung go-international
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.