Jakarta (ANTARA) - Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) meningkatkan kontribusi dalam memperkuat pendidikan karakter bangsa, bertepatan dengan momentum milad ke-50 lembaga tersebut pada 26 Juli 2025 mendatang.
Menurut Ketua Umum PITI Serian Wijatno di Jakarta Rabu, MUI sebagai organisasi ulama waratsatul anbiya, yakni ulama pewaris tugas para nabi, memiliki tanggung jawab moral untuk membina umat agar dapat menghadirkan generasi yang berintegritas dan berakhlak baik.
Baca juga: PITI dan CEO Indonesia kolaborasi bersihkan masjid di Jabodetabek
“Ini penting untuk menentukan konsep pembentukan insan-insan yang memiliki integritas, kapasitas, serta akseptabilitas dalam membangun umat dan bangsa yang bermartabat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negeri yang dipenuhi dengan kebaikan atau baldatun thayyibatun warabbun ghafur bisa dicapai jika pendidikan karakter diperkuat dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, serta dikaitkan dengan nilai-nilai Islam yang moderat.
Baca juga: PITI: Ekosistem toleransi ditingkatkan cegah kasus Cidahu terulang
Menurut Serian, pendidikan karakter menjadi kunci penting di tengah tantangan zaman, agar generasi muda tidak hanya memiliki pemahaman agama yang baik, tetapi juga dapat berkontribusi secara positif di berbagai bidang.
Berikutnya, Serian menyoroti mengenai pendidikan karakter yang berperan penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
Dengan pendidikan karakter, kata dia, nilai-nilai kebinekaan dapat ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus bangsa.
“Untuk itu kebinekaan merupakan perekat bangsa yang harus disosialisasikan kepada semua elemen bangsa sehingga bangsa ini tetap utuh,” ujarnya.
Pemanfaatan teknologi, menurutnya, dapat membantu MUI menjalankan fungsi edukasi secara lebih efektif kepada umat.
“Dengan meningkatkan hal-hal tersebut, MUI dapat menjadi lebih efektif dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah,” kata dia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.