Beijing (ANTARA) - Sebuah laporan think tank yang menguraikan cetak biru pembangunan ekonomi dan sosial China untuk periode Rencana Lima Tahun ke-15 (2026–2030) dirilis Jumat di Beijing dalam seminar mengenai pleno keempat Komite Sentral Partai Komunis China (CPC).
Laporan berjudul “Tahap Kritis Menuju Terwujudnya Modernisasi China — Cetak Biru Strategis Pembangunan Ekonomi dan Sosial China dalam Rencana Lima Tahun ke-15” itu diterbitkan bersama oleh Lembaga Sejarah dan Literatur Partai serta Kantor Berita Xinhua.
Laporan tersebut merangkum capaian utama pembangunan ekonomi dan sosial selama Rencana Lima Tahun ke-14 (2021–2025) dan memaparkan rencana strategis untuk periode berikutnya.
Disebutkan dalam laporan, selama Rencana Lima Tahun ke-14, kekuatan ekonomi, kemampuan sains dan teknologi, serta kekuatan nasional komprehensif China mencapai tingkat baru, disertai peningkatan signifikan pengaruh budaya dan soft power nasional.
Tujuan utama pembangunan ekonomi dan sosial periode 2026–2030 mencakup pencapaian pembangunan berkualitas tinggi, peningkatan kemandirian ilmiah dan teknologi, terobosan reformasi, kemajuan budaya dan etika, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, laporan menyoroti kemajuan inisiatif Beautiful China dan penguatan sistem keamanan nasional. Prinsip dasar pembangunan China meliputi kepemimpinan Partai, keberpihakan pada rakyat, pembangunan berkualitas, reformasi mendalam, serta keseimbangan antara pembangunan dan keamanan.
China melalui sistem rencana lima tahunnya bertekad memberi kontribusi lebih besar dalam menghadapi tantangan global, sejalan dengan kebutuhan domestik dan aspirasi dunia.
Dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian, penyusunan dan pelaksanaan Rencana Lima Tahun ke-15 dinilai akan menjaga peran China sebagai penggerak utama dan jangkar stabilitas bagi perdamaian serta pembangunan global.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































