Jakarta (ANTARA) - Perusahaan bagian holding BUMN farmasi PT Phapros Tbk fokus menjalankan 5 strategi utama, di antaranya memperkuat penelitian dan pengembangan (RnD), serta memperluas pasar ekspor, untuk meningkatkan penjualan pada 2025.
"Kami fokus dalam mengimplementasikan lima grand strategy ini untuk mewujudkan kinerja berkelanjutan," kata Direktur Utama PT Phapros Tbk Ida Rahmi Kurniasih dalam keterangan diterima di Jakarta, dikutip Rabu.
Kelima strategi itu, kata Ida, adalah pertama, memperkuat keuangan yang berkelanjutan melalui restrukturisasi hutang perbankan dan efisiensi di segala aspek.
Kedua, peningkatan kepuasan pelanggan melalui penguatan komersialisasi dan distribusi produk. Ketiga, pengembangan bisnis dan portofolio produk melalui penguatan RnD dan kemitraan strategis termasuk perluasan pasar ekspor.
Keempat, transformasi sistem dan proses bisnis melalui penguatan rantai pasok, memacu inovasi dalam proses bisnis hulu hingga hilir serta digitalisasi di segala lini.
Selanjutnya, kelima, optimalisasi budaya dan sumber daya manusia melalui transformasi sumber daya manusia dan pengembangan talenta.
"Untuk strategi penguatan portofolio produk misalnya, Phapros akan meningkatkan market share dan smart supply chain. Kemudian untuk penguatan produk baru, kami terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk-produk baru," ujarnya.
Ida menjelaskan bahwa secara khusus di sepanjang tahun 2025, Phapros akan menjalankan program transformasi di bidang pemasaran atas setiap produknya.
Peningkatan penjualan disokong melalui penguatan pasar produk over the counter dengan promosi yang masif dan memanfaatkan media digital, mendukung program pemerintah secara nasional ataupun regional, serta fokus pada pasar reguler untuk produk obat beresep (etical) baik di rumah sakit pemerintah dan swasta.
Melihat pelaksanaan program transformasi yang dilakukan sejak awal tahun, Phapros optimistis hal ini dapat segera meningkatkan kinerja perseroan dan membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.
Penguatan portofolio produk juga dilakukan dengan meningkatkan pangsa pasar dari produk Antimo Group.
Berdasarkan hasil survei pada awal semester II tahun 2024, Antimo yang telah hadir selama 52 tahun di tengah masyarakat Indonesia menjadi produk yang paling banyak dicari dibanding merek lainnya dengan 14 persen responden diantaranya merupakan konsumen setia.
Ida menuturkan bahwa PT Phapros Tbk. sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi telah melakukan inovasi pada produk Paket OAT (obat antituberkulosis) Kategori 1 Dosis Harian dalam bentuk kaplet salut selaput.
Dengan teknologi ini, kata Ida, dosis terapi obat TB menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Inovasi ini adalah wujud dukungan Phapros dalam mendukung program pemerintah untuk pengendalian dan pengobatan tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
"Inovasi ini merupakan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, Indonesia membutuhkan solusi yang efektif dan mudah diakses bagi pasien," ujarnya.
Ida menjelaskan bahwa Phapros juga terus melakukan ekspansi pasar ke luar negeri sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pendapatan pada 2025.
Pasar luar negeri seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, dan Peru telah menjadi negara tujuan ekspor dari Phapros atas sejumlah produk andalan perusahaan antara lain Antimo Group, kelompok terapi TB, multivitamin dan mineral, serta beberapa produk injeksi. Saat ini pendapatan penjualan ekspor perseroan terus bertambah dari tahun ke tahun, bahkan meningkat sebesar 153 persen di akhir 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Phapros, kata Ida, juga bertekad untuk terus menyumbangkan nilai tambah berupa pemanfaatan sumber daya alam yang efisien, membentuk konservasi energi yang mumpuni, dan melaksanakan pengembangan sosial masyarakat. Phapros berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau Ke-9 pada Anugerah PROPER tahun 2025.
Baca juga: Induk Holding Farmasi fokus PKPU Indofarma dan bantu project financing
Baca juga: Phapros catat penjualan Rp260,97 miliar pada kuartal I-2023
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025