Lebak (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lebak, Banten meminta SMAN 1 Cimarga dapat kembali menata pendidikan nyaman, harmonis, aman, bahagia, toleran dan inklusif tanpa terjadi kekerasan.
"Kita berharap semua siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah," kata Ketua PGRI Kabupaten Lebak Iyan Fitriyana di Lebak, Rabu.
Permasalahan SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak tentu harus memperbaiki dengan itikad baik antara guru, komite sekolah, dan siswa yang dilandasi keharmonisan dan kebersamaan.
Sebab, pelaksanaan KBM di sekolah tersebut tetap berjalan dan jangan sampai terjadi mogok belajar.
Karena itu, pihaknya memfasilitasi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Komite Sekolah, Guru SMAN 1 Cimarga dan siswa yang diduga ditampar kepala sekolah yang kedapatan merokok.
"Kita dengan itikad baik untuk menyelesaikan atas kejadian siswa mogok sekolah agar kembali belajar secara normal," katanya menjelaskan.
Baca juga: Pemprov Banten turunkan tim untuk klarifikasi insiden SMAN 1 Cimarga
Menurut dia, pihak SMAN 1 Cimarga tentu harus menata agar pendidikan di sekolah tersebut harmonis, nyaman, aman, inklusif ,toleransi dan tidak ada kekerasan.
Sebetulnya, peristiwa penamparan yang dilakukan kepala sekolah Dini Fitria terhadap siswanya yang kedapatan merokok di sekolah sangat disesalkan, karena berdampak sebanyak 634 siswa mogok belajar.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kejadian tersebut dibangun dengan itikad kebersamaan semua elemen mulai guru, komite, orangtua siswa dan pemerintah, sehingga proses KBM berjalan.
Sebagaimana dalam kitab klasik yang biasa dikaji di Pondok Pesantren (Ponpes) Kitab Ta'lim Muta'allim bahwa guru dan peserta didik sangat mulia, karena sama-sama mengembangkan proses pendidikan dan karakter akhlak.
"Kami memohon maaf atas kejadian di SMAN 1 Cimarga hingga viral di media sosial dan kedepannya jangan sampai terulang lagi," katanya.
Baca juga: Mensos targetkan 500 ribu keluarga mandiri melalui Sekolah Rakyat
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Adang Abdurrahman mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SMAN 1 Cimarga dengan mendatangi komite sekolah, orangtua siswa yang ditampar kepala sekolah setempat karena kedapatan merokok.
"Kami hari ini semua peserta didik tidak ada lagi mogok belajar," katanya.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Kosim Ansori mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan orang tua siswa dan meminta anak-anaknya untuk kembali melakukan KBM di sekolah.
"Kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Kami bersama Dindikbud Banten, orangtua siswa dan sekolah berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi kepala sekolah sudah dinonaktifkan," katanya.
Baca juga: Pemkab Serang buka posko pemeriksaan kesehatan bagi warga Cikande
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































