Tangerang, Banten (ANTARA) - Petronas, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Malaysia, berencana menggandeng PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan TotalEnergies ke dalam konsorsium untuk mengembangkan Wilayah Kerja (WK) atau Blok Bobara.
"Sejak tahun lalu, kami telah membawa PHE ke dalam konsorsium dan kami juga membawa Total ke dalam konsorsium," ucap Vice President of International Assets Upstream Petronas Mohd Redhani Abdul Rahman di IPA Convention & Exhibition, Tangerang, Banten, Selasa.
Dengan demikian, lanjut dia, akan ada tiga perusahaan yang mengelola Blok Bobara yang berlokasi di offshore atau lepas pantai Papua Barat.
Baca juga: KESDM tetapkan Petronas pemenang lelang WK migas di Papua Barat
Meskipun demikian, Redhani tidak mengungkapkan persentase saham yang akan diakuisisi oleh TotalEnergies maupun PHE.
Sebelumnya, kontrak bagi hasil untuk WK Bobara ditandatangani oleh Petronas dalam acara Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition 2024.
Petronas menandatangani Kontrak Bagi Hasil WK Bobara yang merupakan hasil lelang wilayah kerja tahap III tahun 2023 melalui Petronas E&P Bobara Sdn Bhd.
"Kami juga bekerja dengan Total di kawasan lain Indonesia, utamanya di bagian timur Indonesia. Jadi, hubungan kerja antara Petronas dengan Total sangat erat," kata Redhani.
Baca juga: Petronas tandatangani perpanjangan kontrak WK Ketapang dan Bobara
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyambut baik kehadiran TotalEnergies di industri hulu migas di Indonesia.
"Kita tahu Total adalah perusahaan yang sangat besar dan pada saat itu benar-benar mengubah landscape ketika dia meninggalkan Indonesia," kata Hudi.
Tingginya minat perusahaan-perusahaan migas di luar negeri untuk berinvestasi di industri hulu migas Indonesia, menurut dia, menunjukkan iklim investasi hulu migas Indonesia masih terlihat menjanjikan berkat banyaknya perusahaan migas raksasa yang masih beroperasi di Indonesia, seperti ENI dan Mubadala.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menyampaikan terdapat 25 perusahaan minyak dan gas bumi (migas), termasuk Shell, Chevron, hingga TotalEnergies, yang tertarik untuk mengeksplorasi potensi industri hulu migas Indonesia.
Djoko menyampaikan sebagian besar perusahaan tersebut tertarik untuk melakukan eksplorasi di industri hulu migas RI.
Dalam rangka memfasilitasi perusahaan-perusahaan migas yang tertarik dengan industri hulu, Djoko menyampaikan pemerintah sudah menyediakan data industri hulu migas yang lebih baik, fiscal term atau kebijakan fiskal hulu migas yang lebih fleksibel, serta kemudahan perizinan yang didukung oleh pemerintah.
Baca juga: Pertamina dan Petronas resmi gantikan Shell di Blok Masela
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025