"Pesta durian" negara-negara ASEAN di Beijing

1 month ago 16

Beijing (ANTARA) - "ASEAN-China Center" di Beijing membuat satu festival unik yang menyatukan rasa dan kreasi 11 negara Asia Tenggara dan Tiongkok yaitu "Festival Durian".

Durian, yang dijuluki "raja buah tropis" dikenal karena rasanya yang kaya dan kuat serta kulitnya yang dipenuhi duri tajam.

Durian juga punya berbagai varian, tapi yang paling dikenal adalah varietas "Durio zibethinus" yang tumbuh subur di Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Buah ini merupakan buah musiman yang hanya bisa dinikmati saat musim panen tiba, biasanya pada Juni - Agustus dan pada beberapa tempat dijual dengan harga yang relatif mahal.

Selain itu, durian juga kaya akan serat, vitamin B, C, dan E, kaya kalsium, magnesium dan berbagai mineral lain.

Organisasi Pangan Dunia (FAO) menduga Indonesia merupakan produsen durian terbesar di dunia, tapi karena sebagian besar produksinya dikonsumsi di dalam negeri, maka tidak ada catatan ekspor durian Indonesia di badan tersebut. FAO hanya mencatat produsen utama durian adalah Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Sedangkan China tercatat sebagai negara dengan konsumsi durian terbesar di dunia. China pada 2024 mengimpor sekitar 1,56 juta ton durian dengan nilai 6,83 miliar dolar AS atau naik 9,4 persen secara tahunan, dengan 98,5 persen di antaranya berasal dari Thailand dan Vietnam.

Festival Durian ASEAN-China

Sekretaris Jenderal ASEAN-China Center Shi Zhongjun dalam sambutannya dalam pembukaan Festival Durian ASEAN-China mengatakan festival durian tersebut merupakan cerminan nyata dari pencapaian kerja sama pertanian negara-negara Asia Tenggara dan China.

Baca juga: Menjajal durian Yuyem khas Semarang yang belum banyak dikenal

Suasana acara "The ASEAN - China Durian Festival" di kantor ASEAN-China Center, Beijing pada Sabtu (9/8). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |