Shanghai (ANTARA) - Sebuah perusahaan Thailand pada Rabu (23/7) menandatangani kesepakatan minat senilai 1,75 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.307) untuk membeli 500 unit pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (electric vertical takeoff and landing/eVTOL) dari pengembang China.
Kesepakatan antara pengembang properti dan investor infrastruktur terkemuka Thailand, Pan Pacific Company Limited, dan Shanghai Volant Aerotech Co., Ltd. tersebut merupakan pesanan tunggal berdasarkan pernyataan niat terbesar sejauh ini dalam sektor eVTOL yang sedang berkembang di China.
Kedua pihak, bersama dengan China National Aero-technology International Engineering Corporation (CAIEC), menandatangani perjanjian kerja sama tripartit dalam ajang International Advanced Air Mobility Expo yang dimulai pada Rabu di Shanghai. CAIEC akan menyediakan dukungan infrastruktur ketinggian rendah (low-altitude) dalam upaya kolaborasi tersebut.
Sebanyak 500 unit pesawat eVTOL yang dipesan tersebut merupakan model VE25-100, yang dipasarkan secara komersial dengan nama Skylar. Dilengkapi dengan konfigurasi sayap majemuk (compound wing configuration), setiap unitnya berkapasitas enam penumpang dengan jangkauan operasional berkisar antara 200 hingga 400 kilometer dan kecepatan jelajahnya mencapai 235 kilometer per jam, menurut pihak pengembang.
Pesawat tersebut dijadwalkan akan dikirim secara bertahap setelah memperoleh sertifikasi kelaikan udara dari Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China) dengan pengoperasian bertahap akan dilakukan di Maladewa, negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, serta Afrika, untuk mendukung transportasi penumpang di ketinggian rendah, wisata udara, dan operasi penyelamatan darurat.
Sepekan sebelumnya, Autocraft asal Uni Emirat Arab menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan produsen eVTOL China Shanghai TCab Technology Co., Ltd. di Shanghai atas pembelian 350 unit pesawat eVTOL E20 senilai 1 miliar dolar AS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.