Utusan China bantah tuduhan tak berdasar AS soal kebijakan iklim

5 hours ago 4

PBB (ANTARA) - Seorang utusan China pada Kamis membantah tuduhan tak berdasar AS mengenai kebijakan iklim Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang iklim dan keamanan, perwakilan AS, Dan Negrea, melancarkan serangan terselubung terhadap China, menuduh China memperoleh keunggulan ekonomi yang tidak adil dengan melakukan praktik persaingan yang tidak sehat dan mendesak negara-negara anggota PBB untuk menjadikan AS sebagai contoh.

Menanggapi tuduhan AS, Deputi Perwakilan Tetap China di PBB Geng Shuang mengatakan bahwa China, negara dengan populasi 1,4 miliar jiwa dan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua di dunia, "setiap tahun menyumbang lebih dari 30 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global, dan emisi per kapita China tidak termasuk yang tertinggi di dunia."

China diakui oleh komunitas internasional sebagai salah satu negara dengan tekad paling kuat, tindakan paling tegas, dan hasil paling luar biasa dalam memenuhi komitmen pengurangan emisinya, imbuh Geng. "China jelas merupakan pelaksana dalam respons global terhadap perubahan iklim."

"Secara tidak langsung saya juga ingin mengungkapkan bahwa kita memiliki anggota tetap Dewan Keamanan PBB lainnya yang total emisi gas rumah kacanya dalam sejarah menempati peringkat pertama di dunia, dan emisi per kapitanya selalu menjadi yang tertinggi di dunia. Anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini telah mengambil langkah mundur yang signifikan dalam sejarah dengan dua kali menarik diri dari Perjanjian Paris, yang secara serius merusak upaya tata kelola iklim global," kata Geng.

"Dalam hal perubahan iklim, siapa yang mengambil tindakan? Siapa yang menghindari tanggung jawab? Siapa yang mempromosikan kerja sama? Siapa yang mengganggu kerja sama? Komunitas internasional melihat semuanya dengan jelas," imbuhnya.

Geng menyerukan kepada komunitas internasional untuk mempromosikan kerja sama dan solidaritas alih-alih saling menyalahkan atau menghindari tanggung jawab dalam aksi iklim global.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |