Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (Wamen KP) Didit Herdiawan menekankan pentingnya meningkatkan konsumsi ikan bermutu sebagai langkah strategis dalam mencegah stunting dan memperbaiki gizi masyarakat secara berkelanjutan di Indonesia.
"Konsumsi ikan Tilapia bermutu diyakini akan berkontribusi membentuk generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tidak stunting," kata Wamen KP Didit dalam kegiatan Dapur Nusantara di Jakarta, Rabu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan Dapur Nusantara untuk mempromosikan produk perikanan Nila Salin (Tilapia) ke tengah masyarakat. Kegiatan itu sebagai upaya menggaungkan konsumsi ikan bermutu untuk cegah stunting dan membangun generasi sehat.
Baca juga: Pemkab tanamkan gemar makan ikan kepada siswa di Kepulauan Seribu
Didit menyampaikan kegiatan itu mengusung misi ganda, yakni mendorong konsumsi Tilapia sebagai superfood lokal kaya protein dan Omega-3 untuk melawan stunting, serta memberdayakan perempuan sebagai motor inovasi pangan dan kesehatan keluarga.
"Gerakan makan ikan adalah gerakan cinta bangsa yang harus terus digaungkan, mulai dari dapur-dapur kecil hingga ke pasar global,” ujar Didit.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara produsen Tilapia terbesar ketiga di dunia, namun pemanfaatan potensi itu di pasar domestik dan global masih belum optimal. Dengan terselenggaranya kegiatan Dapur Nusantara ini, diharapkan menjawab tantangan tersebut.
Baca juga: Dislutkan Kalsel bagikan makanan olahan ikan cegah stunting
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini menyampaikan, gerakan tersebut merupakan langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Di tangan perempuan-perempuan kreatif, ikan nila dapat menjadi investasi kesehatan keluarga dan potensi ekonomi masa depan bangsa. Indonesia sehat dimulai dari dapur kita," ujarnya.
Selain edukasi, acara juga diisi dengan lomba memasak bergizi, bazar ikan segar, serta promosi fasilitasi dan layanan terbaru yang diberikan BUMN Pemerintah, yakni layanan Pegadaian dengan Tabungan Emas dan Perumnas dengan program kepemilikan rumah bagi ASN bebas PPN.
"Dapur Nusantara bukan sekadar acara, tapi gerakan kolektif menuju Generasi Emas 2045 yang sehat, mandiri, dan bergizi," kata Ishartini.
Baca juga: 600 siswa SD di Jaktim diedukasi agar gemar makan ikan
Wakil Menteri Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka di tempat yang sama menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung gizi optimal selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
"Strateginya yaitu dengan menjadikan ikan bermutu sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting," ujarnya.
Kegiatan mengangkat tema “Ikan Bermutu untuk Generasi Emas" itu merupakan kolaborasi inspiratif antara KKP, Sekolah Pimpinan Tinggi Indonesia (PIMTI), Dharma Wanita Persatuan KKP, dan berbagai mitra strategis untuk menggaungkan pentingnya konsumsi ikan sehat, bergizi, dan bermutu bagi masa depan bangsa.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan ikan Nila Salin sebagai salah satu produk perikanan unggulan yang ditingkatkan produksinya.
Guna meningkatkan produksi ikan Nila nasional, KKP menelurkan program revitalisasi tambak idle di sepanjang pesisir pantura untuk kegiatan budidaya Nila Salin.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025