Perubahan pola tidur sebabkan gangguan kognitif hingga penuaan otak

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto menyebut pola tidur yang berubah dapat menyebabkan tubuh terkena dampak negatif seperti gangguan kognitif hingga penuaan otak.

"Tidur yang tidak teratur atau kurang tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif, termasuk perhatian, memori, dan kemampuan berpikir," kata Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Kasandra mengatakan sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu proses pembelajaran dan memori seseorang.

Selain itu, perubahan waktu tidur dapat mengganggu ritme sirkadian yang mengatur siklus tidur-bangun tubuh. Gangguan itu dapat menyebabkan masalah tidur lebih lanjut dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Dampak berikutnya yakni meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Sehingga dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi.

Baca juga: Cara memperbaiki pola tidur setelah libur Lebaran

Terkait dengan kesehatan otak, Kasandra menjelaskan kebiasaan tidur yang tidak teratur akan mempercepat proses penuaan otak.

"Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer." ujar Kasandra.

Ia melanjutkan kebiasaan tersebut turut meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Menurut Kasandra, salah satu penyebab yang memicu terjadinya kondisi sulit tidur adalah sosialisasi yang dilakukan secara berlebihan. Hal itu akan lebih berdampak pada anak-anak, terutama jika aktivitas sosial berlangsung hingga larut malam atau menyebabkan overstimulasi.

Baca juga: Atur ulang pola tidur cara bangkitkan ritme kerja usai liburan

"Stres dan kelelahan akibat interaksi sosial yang intens juga dapat mengganggu pola tidur anak, sehingga penting untuk menjaga keseimbangan antara waktu bersosialisasi dan waktu istirahat," katanya.

Maka dari itu, Kasandra menyarankan beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu proses tersebut. Contohnya seperti mencoba untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan guna mengatur ritme sirkadian tubuh.

Olahraga yang teratur juga bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Meski demikian, dianjurkan untuk tidak berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.

Opsi lainnya yakni melakukan aktivitas relaksasi yang menyenangkan sebelum tidur seperti membaca, meditasi, atau mandi air hangat.

Hindari aktivitas yang terlalu merangsang, seperti menonton TV atau menggunakan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru dapat mengganggu produksi melatonin atau hormon yang mengatur tidur.

Baca juga: Cara mengembalikan pola tidur yang berantakan

"Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk. Gunakan tirai gelap, penutup telinga, atau mesin suara putih jika perlu," kata dia.

Kasandra menyebut makanan yang mengandung kafein dan alkohol juga perlu dihindari terutama ketika menjelang waktu tidur. Sebab dapat memengaruhi kualitas tidur.

Kebiasaan lain yang ia tekankan perlu dihindari yakni kebiasaan tidur siang dalam waktu yang panjang. Batasi durasi tidur siang tidak lebih dari 20-30 menit dan tidur di sore hari.

"Proses mengembalikan pola tidur mungkin memerlukan waktu. Bersabarlah dan tetap konsisten dengan rutinitas yang telah anda tetapkan," ujar dia.

Baca juga: Kurang tidur maupun tidur berlebih sama-sama punya implikasi kesehatan

Baca juga: Pengaturan pola tidur bantu cegah fluktuasi kadar gula darah

Baca juga: Mengapa tidur berkualitas penting untuk kesehatan tubuh Anda?

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |