Pertamina pastikan penjualan LPG subsidi di Bali berangsur pulih

2 weeks ago 8
Di Bali ada sebanyak 6.250 pengecer yang siap menjadi subpangkalan terdaftar berdasarkan nomor induk kependudukan

Denpasar, Bali (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga memastikan penjualan liquefied petroleum gas (LPG) subsidi ukuran tiga kilogram di Bali khususnya di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar, sudah berangsur pulih setelah pemerintah membatalkan larangan pengecer menjual elpiji subsidi.

"Kami lakukan penambahan ekstra untuk menormalisasi kebutuhan masyarakat," kata Manajer Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Senin.

Sedangkan, kabupaten lain di luar tiga wilayah di Pulau Dewata itu, penjualan di pangkalan dalam kondisi yang aman.

Sementara itu, terkait besaran harga yang berlaku di tingkat subpangkalan atau sebelumnya selaku pengecer, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah.

Saat ini, lanjut dia, di Bali ada sebanyak 6.250 pengecer yang siap menjadi subpangkalan terdaftar berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK).

Jumlah subpangkalan itu lebih banyak dibandingkan jumlah pangkalan di Bali yang mencapai 4.706 unit dan sebanyak 120 agen LPG.

Ahad menambahkan selama terjadinya perubahan kebijakan distribusi itu pihaknya tidak menemukan adanya pangkalan yang mengambil keuntungan atau melakukan pelanggaran.

Meski begitu, pihaknya melakukan pengawasan dan mengimbau masyarakat ikut mengawasinya agar kebijakan subsidi energi itu tepat sasaran.

Adapun selama 2024 pihaknya telah memberikan sanksi kepada sekitar 200 pangkalan di Bali karena melakukan pelanggaran di antaranya menjual LPG subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET), tidak meminta NIK saat transaksi hingga menjual elpiji subsidi dengan jumlah yang tidak wajar.

HET ditetapkan oleh pemerintah daerah salah satunya di Bali ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 63 tahun 2022 dengan HET mencapai Rp18.000 per tabung elpiji ukuran tiga kilogram.

"Sanksi bertahap mulai surat peringatan, penghentian pasokan dan pemutusan hubungan usaha. Ini terus kami evaluasi dan masyarakat dapat mengawasi lembaga penyalur itu melalui kontak aduan 135," ucapnya.

Anak usaha BUMN Pertamina itu sebelumnya menambah pasokan ekstra sebanyak 8.400 tabung elpiji subsidi ukuran tiga kilogram di Bali untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan masyarakat di Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar.

Tambahan pasokan itu 13,6 persen dari total penyaluran harian di Bali sebesar 61.600 tabung.

Baca juga: Hiswana Migas Bali usul barkode gantikan syarat NIK di pangkalan LPG

Baca juga: Pertamina tambah 8.400 tabung elpiji tiga kilogram di Bali

Baca juga: Bali minta verifikasi ulang data kuota LPG 3 kg

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |