Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (Pertamina Group) menggelar simulasi latihan kode keamanan internasional untuk kapal dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Facility Security/ISPS Code) di Kepulauan Seribu untuk menghadapi potensi ancaman terhadap keamanan laut dan fasilitas pelabuhan di daerah itu.
Koordinator Recognized Security Organization PT Pertamina Trans Kontinental (RSO PTK) Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menjelaskan pelatihan ISPS Code ini bekerjasama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kepulauan Seribu, TNI AL dan Ditpolairud.
"Pelatihan ISPS Code merupakan amanat dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 134 tahun 2016 yang bertujuan meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan agar personel cepat dan tanggap apabila terjadi gangguan atau ancaman," ucap Marcellus.
Simulasi yang diselenggarakan pada Desember ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari petugas keamanan pelabuhan, aparat penegak hukum, hingga perusahaan. Simulasi ini berfokus pada implementasi ISPS Code yang merupakan standar internasional untuk mengatur sistem keamanan di pelabuhan dan fasilitas pelayaran.
Dia berharap melalui latihan ini, seluruh pihak semakin handal dalam menghadapi potensi ancaman yang mungkin terjadi, dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keberlanjutan operasional pelabuhan.
Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu, Capt Benny Berkiah Pandelaki menyampaikan pentingnya latihan semacam ini untuk memastikan bahwa setiap pihak tahu persis langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi situasi darurat.
“Keamanan maritim adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi yang kuat antar instansi, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua pihak,” ujarnya.
PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) selaku pemilik fasilitas, merasa sangat rentan terhadap ancaman di laut, sehingga kesiapsiagaan bersama sangat penting.
PHE OSES, sebagai bagian dari sektor industri migas di laut, juga menegaskan komitmennya untuk selalu berperan aktif dalam menjaga standar keamanan dan prosedur keselamatan pelabuhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk ISPS Code.
Baca juga: Pengamat: RI respons tegas dan cepat berbagai tantangan sektor maritim
Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) tentang prosedur keamanan yang harus dijalankan, serta memperkuat kerja sama antar lembaga dalam merespons ancaman yang mungkin timbul, seperti terorisme, penyelundupan, atau kecelakaan pelayaran.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah konkret untuk memperkuat kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi ancaman di dunia maritim yang semakin kompleks.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024