Jakarta (ANTARA) - Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mendukung keberlangsungan Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sebagai komitmen dalam pelestarian budaya lokal serta pemberdayaan masyarakat melalui seni.
"Pertamina percaya, pelestarian budaya adalah investasi jangka panjang. Kami ingin memastikan bahwa generasi muda dapat terus merasakan, mempelajari, dan mencintai budaya lokal mereka," kata Head of Communication, Relations & CID Pertamina EP area Jawa bagian barat Wazirul Lutfi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) poin 11.4 dukungan yang diberikan Pertamina Regional Jawa mencakup penguatan kapasitas, peningkatan fasilitas serta pengembangan metode pembelajaran untuk memastikan keberlanjutan warisan budaya kepada generasi muda.
Pertamina Regional Jawa pun menceritakan sosok penari dari sanggar tersebut, yakni Aerli Rasinah.
Gerakan tubuh Aerli menari membawa ingatan akan sosok sang maestro Tari Topeng Indramayu, Mimi Rasinah, yang tak lain adalah neneknya. Setiap langkah Aerli menyatu dengan denting gamelan, ibarat memberi ruang bagi warisan leluhur kembali menari.
Baca juga: Tari Topeng Losari Cirebon memukau di Paris
Baca juga: Kontingen PMI Jabar promosikan kesenian khas Jabar pada Jumbara
Rasinah merupakan generasi kesebelas dalam garis keluarga penari topeng. Neneknya, Mimi Rasinah merupakan generasi kesembilan yang memulai kariernya sebagai penari, menemani orang tuanya yang berprofesi sebagai dalang ronggeng.
Hingga akhirnya Mimi menyandang gelar maestro tari topeng, yang memperkenalkan keanggunan seni tari tradisi Indramayu ke panggung nasional hingga dunia.
Aerli cilik dididik dan dipersiapkan untuk meneruskan warisan budaya keluarganya. Kini, dengan pendekatan modern, Aerli mengadaptasi tari topeng menjadi lebih dinamis, namun tetap mempertahankan pakem leluhur.
Ia mempersingkat durasi pertunjukan dan memperkenalkan Tari Topeng Klana Lima Menit agar seni itu lebih mudah dipelajari dan dicintai oleh generasi baru. Sanggar Tari Topeng Rasinah yang dia asuh, saat ini membina sekitar 150 anak-anak usia sekolah.
Baca juga: Pertamina lestarikan tradisi lokal yang nyaris punah
Baca juga: Pertamina: Adeging Mangkunegaran jadi upaya bersama lestarikan budaya
Dikutip dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), seni tari merupakan bentuk ekspresi tertua di dunia.
Keindahan dan kekuatan seni tari tersebar di berbagai belahan dunia dengan budaya, etnis, dan politik yang variatif. Selain itu, tarian juga menjadi wadah komunikasi bagi para seniman. Fakta tersebut yang memicu dicanangkannya Hari Tari Sedunia (International Dance Day) yang diperingati setiap 29 April.
Hari Tari Sedunia dicetuskan oleh Komite Tari dari Institut Teater Internasional (ITI). ITI adalah mitra UNESCO dalam seni pertunjukan. Penetapan Hari Tari Sedunia bertujuan menyatukan banyak insan dengan bahasa universal, yakni tarian.
Baca juga: Menteri BUMN salurkan bantuan pelestarian budaya Badui
Baca juga: CSR Natal BUMN: BNI lestarikan cagar budaya di Tomohon
Baca juga: PHDI Bali harapkan ada dana "CSR" budaya
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025