Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa ekonomi diberitakan oleh Kantor Berita ANTARA pada Jumat (2/5/2025), mulai dari Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan alasan perbedaan angka kemiskinan versi Bank Dunia dan RI hingga modal asing masuk bersih Rp4,15 triliun periode 28-30 April 2025.
Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang layak disimak Sabtu pagi ini.
1. BPS jelaskan alasan perbedaan angka kemiskinan versi Bank Dunia dan RI
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan penjelasan menyusul adanya perbedaan angka garis kemiskinan Indonesia versi Bank Dunia dan versi resmi pemerintah Indonesia.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Efisiensi rampung, pemerintah buka blokir anggaran K/L Rp86 triliun
Pemerintah telah membuka anggaran yang dicadangkan atau blokir anggaran dari 99 kementerian/lembaga (K/L) senilai Rp86,6 triliun, seiring dengan selesainya pelaksanaan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) 1 Tahun 2025.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Rentan layoff, Menaker harap Satgas PHK bisa lindungi pekerja media
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berharap jika Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) sudah siap, nantinya dapat melindungi para pekerja media.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Menkop prediksi Kopdes raup untung Rp1 miliar di tahun pertama
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut setiap Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih diprediksi dapat meraup keuntungan Rp1 miliar di tahun pertamanya beroperasi.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. BI: Modal asing masuk bersih Rp4,15 triliun pada 28-30 April 2025
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik secara agregat mencapai sebesar Rp4,15 triliun pada pekan kelima bulan April, yakni periode transaksi 28-30 April 2025.
Baca berita selengkapnya di sini.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025