Jakarta (ANTARA) - Persatuan menjadi kunci dalam membangun ekosistem olahraga di Asia, kata Presiden Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) Asia Kesthur Govindaraj dalam laman FIBA di Jakarta, Kamis.
"Dua tahun terakhir ini benar-benar luar biasa dalam hal pencapaian dan dampak olahraga bola basket di Asia," kata Govindaraj saat FIBA Asia menggelar sidang paruh waktu untuk periode 2023-2027 di Bengaluru, India.
Menurut dia, kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga basket mencapai tingkat lebih tinggi.
Sekretaris Jenderal FIBA Asia Hagop Khajirian menambahkan perkembangan berbagai liga di Asia selama dua tahun terakhir telah sesuai dengan tujuan FIBA, membentuk kompetisi klub internasional.
"FIBA Regional Office-Asia bertanggung jawab membawa perubahan sistemik yang tidak hanya memperkuat liga nasional yang sudah mapan, tapi juga memberikan jalur kompetisi berbasis prestasi bagi klub-klub Asia menuju FIBA Intercontinental Cup," ujar dia di hadapan Presiden FIBA Sheikh Saud Ali Al Thani dan Sekretaris Jenderal FIBA Andreas Zagklis.
Baca juga: 14 tim bertarung dalam 3x3 Wold Tour Final 2025
Khajirian juga memaparkan program dan kegiatan yang dijalankan oleh berbagai departemen Regional Office-Asia, serta menekankan perlunya peningkatan kinerja federasi nasional.
"Maasih ada tantangan besar yang harus segera diatasi agar tetap berada di jalur yang benar," tambah dia.
Khajirian mengumumkan pembentukan task force yang melibatkan para manajer departemen Regional Office-Asia untuk membantu sub-zona mengatasi tantangan spesifik.
Sidang Paruh Waktu ini ditutup dengan sesi diskusi bersama federasi nasional terpilih mengenai koordinasi dengan NCAA, FIBA 3x3, dan pengembangan olahraga serta federasi nasional.
Baca juga: Sue Bird nilai Piala Dunia Basket Putri lebih sulit dari Olimpiade
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































