Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pembangunan sarana prasarana perkantoran lembaga legislatif dan yudikatif akan memperkuat peran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai pusat pemerintahan.
"Perkantoran lembaga legislatif dan yudikatif memperkuat peran IKN sebagai pusat pemerintah nasional," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono ketika ditanya terkait pembangunan tahap dua IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Selasa.
Sarana prasarana legislatif dan yudikatif yang dibangun pada tahap dua, lanjut dia, sekaligus mendorong minat investasi dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: IKN jadi ibu kota politik, Komisi II DPR targetkan pada 2028
Paket kontrak pekerjaan pembangunan kawasan perkantoran legislatif dan yudikatif di IKN telah ditandatangani, sebagai bentuk memperkuat komitmen Otorita dalam mewujudkan IKN sebagai Ibu Kota Politik pada 2028.
Kontrak kerja pembangunan infrastruktur pendukung kawasan legislatif dan yudikatif terdiri atas paket pembangunan jalan kawasan yudikatif dan paket pembangunan pendukung kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) 1A, serta satu paket manajemen konstruksi induk.
Pekerjaan meliputi pembangunan jalan dan terowongan bawah tanah yang dirancang untuk menampung utilitas kota (multi utility tunnel/MUT), mekanikal elektrikal, jalur pedestrian pesepeda, dan jembatan pelengkung.
Kemudian, struktur beton bertulang berbentuk kotak atau segi empat yang digunakan sebagai saluran air untuk drainase (box culvert), serta dinding penahan tanah.
Pembangunan IKN Tahap 2 dibagi menjadi tiga kelompok (batch), kelompok satu, skema kontrak satu tahun anggaran 2025, kelompok dua, skema kontrak tahun jamak (multiyears contract) 2025-2027, dan kelompok tiga, skema tahun jamak 2026-2028.
Kelompok satu pekerjaan yang saat ini sedang berlangsung dan akan selesai pada akhir Desember 2025. Tiga paket pekerjaan yang telah terkontrak merupakan bagian dari kelompok dua.
Saat ini pada kelompok dua, sebanyak 13 paket pekerjaan konstruksi dalam proses tender meliputi pembangunan perkantoran lembaga legislatif, yudikatif dan ekosistem pendukung, seperti infrastruktur sumber daya air dan jaringan perpipaan air minum.
Sebanyak 12 paket pekerjaan manajemen konstruksi/supervisi, menurut dia, juga dalam tahap tender diharapkan pada akhir November 2025 seluruh pekerjaan tersebut dapat dimulai.
Baca juga: Ibu Kota Nusantara dibangun sejalan dengan pembangunan nasional
Paket pembangunan jalan kawasan yudikatif, nilai kontrak mencapai Rp1,9 triliun, total panjang 6,418 kilometer dengan masa pelaksanaan pembangunan Oktober 2025 hingga Desember 2027.
Paket Pembangunan jalan kawasan pendukung KIPP 1A memiliki nilai kontrak sebesar Rp1,1 triliun, total panjang 5,399 kilometer dikerjakan mulai Oktober 2025 hingga November 2027.
"Dukungan manajemen pembangunan juga ditandatangani kontrak manajemen konstruksi induk senilai Rp8,5 miliar," katanya.
Kontrak manajemen konstruksi tersebut mencakup perencanaan dan harmonisasi desain pembangunan, keterpaduan pelaksanaan, serta pengelolaan indikator kinerja untuk memastikan proyek berjalan efektif, efisien, terintegrasi dan sesuai prinsip keberlanjutan.
"Otorita IKN mewajibkan penyedia jasa pembangunan IKN memperhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan, dan Otorita IKN bakal melakukan supervisi setiap saat," kata Basuki Hadimuljono
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































