Penyebab gondongan dan komplikasi serius yang perlu diwaspadai

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Gondongan bukan hanya dikenal sebagai penyakit masa kecil, tetapi juga sebagai infeksi yang bisa memicu berbagai gangguan kesehatan jika tidak ditangani dengan benar.

Meski terlihat sederhana ditandai dengan pipi yang membengkak penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang kelenjar ludah dan menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain.

Di balik keluhan awal yang tampak ringan, gondongan dapat menimbulkan sejumlah komplikasi serius, mulai dari gangguan pendengaran, peradangan pada otak, hingga peradangan pada ovarium pada anak perempuan.

Untuk memahami bahaya yang dapat muncul, penting mengetahui apa yang sebenarnya menjadi pemicu-nya dan bagaimana komplikasinya bisa terjadi. Berikut ini adalah penyebab dan komplikasi dari gondongan, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Penyebab gondongan

Gondongan muncul akibat infeksi virus, khususnya virus mumps (paramyxovirus). Saat virus masuk ke tubuh dan menyerang kelenjar parotis, bagian pipi dan rahang akan tampak membengkak, disertai rasa nyeri serta demam.

Penularan-nya bisa terjadi lewat banyak cara. Seseorang bisa terinfeksi setelah berdekatan dengan penderita terutama ketika mereka batuk atau bersin berjabat tangan, berbicara dari jarak dekat, hingga memakai peralatan makan dan minum yang sama.

Virus juga dapat berpindah ketika tangan menyentuh benda atau mainan yang terkontaminasi, lalu menyentuh mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Gondongan sangat mudah menyebar di tempat-tempat ramai di mana banyak orang berkumpul dalam jarak dekat, seperti sekolah, area bermain, atau pusat perbelanjaan.

Komplikasi gondongan

Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, gondongan sebenarnya memerlukan penanganan yang serius. Jika tidak diobati dengan tepat, penyakit ini berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan anak, antara lain:

• Gangguan pendengaran, yang bisa bersifat sementara atau bahkan permanen.

• Peradangan pada otak atau selaput otak.

• Peradangan pada testis pada anak laki-laki.

• Peradangan pankreas.

• Peradangan kelenjar tiroid.

• Radang pada persendian.

• Peradangan pada ovarium pada anak perempuan.

Dengan memahami penyebab dan potensi komplikasinya, orang tua maupun orang dewasa dapat lebih waspada terhadap gejala gondongan dan mengambil langkah pencegahan serta pengobatan yang tepat. Deteksi dini, perawatan yang sesuai, serta vaksinasi merupakan kunci utama untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar dari risiko serius akibat penyakit ini.

Baca juga: Kemenkes: Kasus gondongan di beberapa daerah masih terkendali

Baca juga: Risiko transmisi penyakit infeksi bisa dicegah dengan karantina

Baca juga: Cara mendiagnosis gondongan, kapan perlu periksa ke dokter?

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |