Penyebab gempa bumi dan langkah pencegahan yang perlu diketahui

3 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Tanah yang tiba-tiba bergetar, bangunan yang bergoyang, hingga suara gemuruh dari dalam bumi seringkali membuat orang panik. Peristiwa itu dikenal dengan gempa bumi, salah satu bencana alam yang bisa terjadi kapan saja tanpa peringatan.

Di balik guncangan yang terasa, gempa bumi memiliki penyebab yang beragam, mulai dari pergerakan lempeng tektonik hingga aktivitas gunung api. Memahami faktor penyebab terjadinya gempa sangat penting, bukan hanya untuk menambah wawasan, tetapi juga agar kita lebih siap menghadapi kemungkinan datangnya bencana ini.

Berikut ini beberapa penyebab gempa bumi bisa terjadi dan tindakan pencegahan-nya berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Yang harus dilakukan pengendara mobil saat terjadi gempa

Penyebab gempa bumi

Gempa bumi umumnya dipicu oleh pergerakan lempeng tektonik yang menjadi penyusun kerak bumi. Lempeng-lempeng ini senantiasa bergerak, saling bergesekan, bertabrakan, bahkan menjepit satu sama lain sehingga menimbulkan tekanan besar di dalam bumi.

Beberapa penyebab utama terjadinya gempa antara lain:

1. Subduksi – muncul ketika satu lempeng bergerak menukik ke bawah lempeng lainnya, menimbulkan tekanan yang pada akhirnya dilepaskan dalam bentuk getaran gempa.

2. Pergerakan mendatar (lateral) – terjadi saat dua lempeng bergeser sejajar, gesekan antar permukaan lempeng ini menghasilkan guncangan.

3. Pelepasan tekanan batuan – lapisan batuan di kerak bumi dapat menyimpan energi dalam jangka waktu lama, dan saat tekanan itu dilepaskan secara tiba-tiba, terjadilah gempa.

4. Aktivitas vulkanik – letusan gunung api, aliran lava, maupun pergerakan magma di dalam bumi juga bisa memicu gempa vulkanik.

5. Tumbukan atau pergeseran cepat antar lempeng – ketika dua lempeng bertabrakan atau saling menggeser dengan kecepatan tinggi, energi yang dilepaskan dapat menimbulkan guncangan kuat.

6. Kegiatan manusia – aktivitas seperti penambangan dalam skala besar, pembangunan infrastruktur raksasa, hingga pengeboran yang berlebihan kadang mempengaruhi kestabilan struktur bumi dan memicu gempa buatan.

7. Tekanan magma – meningkatnya tekanan di dalam kantong magma dapat mendorong batuan hingga retak, lalu magma mencari jalan keluar ke permukaan, menghasilkan gempa sebelum atau saat erupsi.

Baca juga: Mengenal jenis-jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya

Tindakan pencegahan gempa bumi

Menurut informasi dari situs Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, upaya pencegahan menjadi langkah penting untuk meminimalkan dampak gempa bumi. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

1. Merancang serta membangun infrastruktur dengan konstruksi tahan gempa guna melindungi keselamatan jiwa maupun harta benda.

2. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan saat gempa, disertai latihan rutin agar lebih sigap ketika bencana terjadi.

3. Memanfaatkan sistem peringatan dini, karena peringatan beberapa detik saja bisa sangat berharga untuk melakukan evakuasi.

4. Menyusun rencana penyelamatan diri yang jelas sebagai panduan ketika gempa berlangsung.

5. Memperhatikan wilayah rawan gempa serta mengikuti aturan tata ruang dan penggunaan lahan yang telah ditetapkan pemerintah.

Walaupun gempa bumi tidak dapat diprediksi, berbagai langkah antisipasi di atas dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Selain itu, penerapan pencegahan yang konsisten juga diharapkan mampu mengurangi jumlah korban, terutama di daerah rawan gempa di Indonesia.

Baca juga: Cara aktifkan notifikasi peringatan gempa bumi di ponsel Android

Baca juga: Hal-hal penting yang perlu dilakukan usai gempa bumi

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |