Penyaluran kredit di Bali tumbuh 6,82 persen semester I 2025

1 hour ago 2

Denpasar, Bali (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bali pada semester I 2025 mencapai Rp115, 82 triliun atau tumbuh 6,82 persen dibandingkan periode sama pada 2024, yang Rp108,42 triliun.

"Kinerja intermediasi perbankan, baik bank umum dan BPR di Bali posisi Juni 2025 menunjukkan daya tahan yang solid," kata Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Bali, Senin.

Ia mencatat sebanyak 51,22 persen kredit perbankan di Bali disalurkan kepada debitur pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional, baik dari porsi kredit maupun pertumbuhan kredit.

Meski begitu, jika diamati berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit didominasi oleh sektor konsumtif atau sektor bukan lapangan usaha sebesar 33,64 persen.

Sedangkan, kredit yang diserap sektor usaha yaitu perdagangan besar dan eceran menguasai porsi sebesar 28,06 persen.

Ia menambahkan kualitas kredit perbankan di Bali tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 3,08 persen, lebih rendah dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya sebesar 3,32 persen.

Sementara itu, rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) pada periode itu mencapai 57,84 persen.

Realisasi LDR itu secara tahunan lebih rendah dibandingkan periode sama 2024 yang saat itu mencapai 59,50 persen dan pada Juni 2023 mencapai 65,67 persen.

Capaian LDR posisi Juni 2025 tersebut masih di bawah angka ideal sesuai ketentuan yakni berada pada rentang 78 persen hingga 92 persen.

Meski begitu, regulator lembaga jasa keuangan itu menilai fungsi intermediasi masih menunjukkan tingkat yang positif.

"Kami akan terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas," ucapnya.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Bali pada semester I 2025 mencapai Rp200,25 triliun atau tumbuh 9,90 persen dibandingkan periode sama 2024 mencapai Rp182,21 triliun.

Kinerja LDR yang lebih rendah secara tahunan itu diperkirakan karena pertumbuhan penghimpunan DPK lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit.

Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK posisi Juni 2025 ditopang oleh nasabah yang menyimpan dananya di bank terlihat dari kenaikan nominal tabungan sebesar Rp10,01 triliun.

Baca juga: Aset BPD Bali tumbuh di atas Rp30 triliun tiga tahun berkelanjutan

Baca juga: OJK ungkap realisasi kredit produktif mendominasi di Bali-Nusra

Baca juga: Perbankan di Bali salurkan kredit Rp112,3 triliun selama 2024

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |