Tangerang (ANTARA) - Seorang penumpang pesawat bernama Frans Gibson Pakpahan (47) asal Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) ditemukan meninggal di area ruang tunggu Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
"Kejadian awal diketahui saat anggota Polsubsektor Terminal 1, Bripka Nyoman, melaksanakan patroli di area kedatangan dan menerima informasi dari Avsec mengenai seorang pria yang tertidur di bangku ruang tunggu angkutan sewa khusus," kata Kepala Tim Pamapta Polresta Bandara Soetta Ipda Dicky Sirait di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan, atas penemuan itu tim pengamanan bandara Soetta langsung berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemeriksaan medis terhadap korban.
"Selain itu, tim dari Polresta Bandara Soetta juga turun untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya.
Ia bilang, berdasarkan pemeriksaan tim medis bahwa penyebab kematian dari penumpang Frans diakibatkan terjadinya Death on Arrival (DOA).
"Tim KKP yang dipimpin dr. Rima Furi sebagai dokter piket memeriksa kondisi yang bersangkutan dan menyatakan meninggal dunia dengan keterangan DOA (Death on Arrival)," ungkapnya.
Dia menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan TKP, jenazah langsung dievakuasi oleh petugas ke Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai penanganan lebih lanjut.
"Selanjutnya, jenazah dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan," ucapnya.
Dicky mengimbau para pengguna jasa penerbangan agar segera menghubungi petugas terkait bila melihat atau mengalami gangguan keamanan maupun kesehatan, atau menghubungi Call Center 110 Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami mengingatkan agar senantiasa berhati-hati dan memeriksa kondisi kesehatan sebelum melakukan perjalanan jauh," kata dia.
Baca juga: Pergerakan penumpang di Bandara Soetta capai 133 ribu libur Maulid
Baca juga: Bandara Soetta: Penumpang sebut bawa bom sempat diamankan di Merauke
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































