Jakarta (ANTARA) - Pengamat tambang dan energi Ferdy Hasiman menyampaikan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan tambang nasional berhasil menjadi role model (teladan) pertambangan hijau melalui praktik tanggung jawab lingkungan yang sistematis dan terukur.
Perusahaan tambang yang ia maksud meliputi PT Vale Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), hingga PT Inalum.
“Saya sudah melihat langsung wilayah operasi mereka, mulai dari reklamasi bekas tambang, konservasi lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat. Ini bukti nyata bahwa tambang tidak harus identik dengan kerusakan,” kata Ferdy yang menjadi peneliti Alpha Research Database Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu contoh. Menurut Ferdy, perusahaan ini tidak hanya menjaga kebersihan Sungai Matano yang menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), tetapi juga mengembangkan persemaian modern seluas 2,5 hektare untuk memproduksi hingga 700.000 bibit tanaman per tahun.
Baca juga: Indonesia fokus wujudkan target transisi energi bersih pada 2025
Langkah serupa ditunjukkan Antam yang telah menanam hampir lima juta pohon di area pascatambang, daerah aliran sungai (DAS), dan pesisir. Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Antam juga mendukung agenda Net Zero Emission 2060 melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG/ Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola) yang menyentuh langsung isu-isu keberlanjutan.
Sementara itu PT Inalum aktif merehabilitasi kawasan strategis Danau Toba sebagai bentuk komitmen terhadap konservasi air dan keanekaragaman hayati. Total area reklamasi pascatambang yang dijalankan MIND ID Group telah mencapai lebih dari 7.000 hektare per tahun 2024.
PTBA pun melakukan langkah tak kalah progresif melalui konservasi terumbu karang di Pulau Pahawang, Lampung, serta reklamasi 2.146 hektare lahan tambang di 2022. Sedangkan PT Timah Tbk (TINS) menanam lebih dari 18.000 pohon mangrove dan mengembangkan Kampoeng Reklamasi sebagai destinasi ekowisata di Bangka.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.