Jakarta (ANTARA) - Pengamat Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati berpendapat bahwa gencatan senjata yang disepakati antara kelompok perjuangan Palestina, Hamas dan Israel hanya wacana Presiden Amerika Serikat Joe Biden di akhir masa jabatannya.
"Gencatan senjata antara Hamas dan Israel itu hanya wacana Presiden AS Joe Biden di akhir masa jabatannya yang tinggal beberapa hari lagi," kata Mutiah.
Kepada ANTARA yang menghubunginya di Jakarta, Kamis (16/1), Mutiah mengatakan serangan Israel terhadap Gaza masih berlangsung seperti yang terjadi di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
"Itu artinya genosida masih berlangsung, tidak ada niat baik dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang," katanya.
Menurut Mutiah, kejahatan Israel (Netanyahu) maupun Hamas harus diselesaikan dahulu secara hukum.
Dia menambahkan bahwa isi usulan dalam kesepakatan gencatan senjata juga tidak dijelaskan secara detail.
"Saya tidak melihat rincian perjanjian gencatan senjata selain saling menukar tawanan, jadi masih sulit memprediksi situasi di Gaza ke depannya," ucapnya.
Baca juga: Menlu RI: Gencatan senjata di Gaza momentum baik & perlu dipertahankan
Baca juga: Wamenlu: Gencatan senjata Palestina-Israel kemenangan kemanusiaan
Baca juga: Komisi I: Gencatan senjata awal pengakuan de facto Palestina merdeka
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025