Peneliti sebut Harita Nickel kelola tambang secara bertanggung jawab

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Tim peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate (Unkhair) melakukan observasi operasional Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, dan menyampaikan pertambangan dilakukan dengan prinsip-prinsip lingkungan yang bertanggung jawab.

“Hasil visualisasi dan pengukuran lapangan menunjukkan bahwa pengelolaan tambang oleh Harita Nickel dilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang bertanggung jawab,” ujar Prof. M. Janib Achmad, salah satu peneliti utama, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Hasil tersebut didasari oleh kondisi fisik lingkungan pesisir dan laut sekitar area pertambangan.

Laporan observasi mencatat bahwa parameter fisik perairan laut, seperti pH, Biological Oxygen Demand (BOD), dan kekeruhan, berada dalam standar baku mutu yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan mendukung kehidupan biota laut dan tidak memberikan dampak negatif terhadap kualitas air laut di wilayah tersebut.

“Kualitas air yang sesuai dengan baku mutu mendukung pola ekologi yang teratur di perairan tersebut,” ucapnya.

Laporan juga menyoroti berbagai upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menjaga ekosistem, termasuk program reklamasi dan revegetasi dengan penanaman pohon di area kerja.

“Upaya mereka tidak hanya meminimalkan dampak, tetapi juga berkontribusi positif melalui program-program restorasi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Prof Janib.

Ia memaparkan Harita Nickel mengembangkan kawasan Salam Kawasi (Bersama Belajar pada Alam Kawasi), sebuah inisiatif ekologi modern yang mengintegrasikan pertanian berbasis masyarakat dan budidaya ikan air tawar, serta berfungsi sebagai pusat edukasi dan riset.

Lebih lanjut, perusahaan juga telah memasang 1.871 unit terumbu karang buatan sebagai media untuk mendukung keberlanjutan biota laut. Observasi visual menunjukkan kondisi perairan yang jernih, dan hasil monitoring berkala menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang tetap sehat.

Keseluruhan pengelolaan lingkungan ini, terutama dari area RKEF menjadi bukti dari adanya konsep ekonomi sirkular, di mana limbah bukan lagi menjadi bahan buangan, tetapi menjadi sebuah alat yang bermanfaat bagi ekosistem lingkungan dan juga komunitas setempat.

“Laporan ini menjadi bukti nyata komitmen Harita Nickel dalam mengintegrasikan operasi bisnis dengan keberlanjutan lingkungan,” kata Prof. Janib.

Baca juga: Harita: Program hilirisasi nikel tingkatkan PDRB Halmahera Selatan

Baca juga: Harita Nickel bagikan dividen Rp1,91 triliun dari laba bersih 2024

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |