Pemula mesti tahu batas kemampuan diri sebelum naik gunung

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Subspesialis Ortopedi Tulang Belakang dr. Andra Hendrianto, Sp.OT(K) meminta para pemula untuk mengetahui batas kemampuan diri terlebih dahulu sebelum memutuskan mendaki gunung.

"Nomor satu, tahu diri. Ya betul, sadar diri, sadar kemampuan. Saya akan kembali mengulang-ulang bahwa kita harus tahu batasan diri kita," kata Andra saat ditemui ANTARA usai menghadiri sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menanggapi sejumlah kecelakaan yang terjadi pada pendaki akhir-akhir ini, dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu mengatakan pemula tidak perlu terburu-buru menentukan pencapaian diri karena capaian seperti mendaki sampai ke puncak gunung memerlukan tenaga dan usaha yang lebih banyak.

Baca juga: Pelatihan bantuan dasar hidup perlu bagi pemandu gunung

Ia juga mengingatkan untuk tidak melakukan hal-hal berbahaya saat mencoba hobi baru. Ibarat anggota baru di gym, pemula yang hanya memiliki kemampuan mengangkat barbel seberat 5 kilogram, memaksakan diri untuk langsung mengangkat barbel dengan berat 20 kilogram.

"Ini dalam tanda kutip sok keren, jadi sebenarnya itu yang paling harus dihindari. Kita harus tahu batasan kita, bahwa tidak ada proses yang instan," kata dia.

Menurutnya, sebelum mendaki akan lebih baik jika pemula perlahan-lahan melatih kemampuan diri untuk terhindar dari kecelakaan seperti jatuh atau patah tulang.

Baca juga: Cara cegah hipotermia saat mendaki gunung: Perlengkapan yang perlu ada

"Tiba-tiba mau naik Gunung Rinjani atau tiba-tiba mau naik Gunung Everest (jika tidak latihan) tidak akan selamat," tambahnya.

Beberapa waktu terakhir, terdapat sejumlah kabar menyedihkan datang dari Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Sabtu (21/6), wisatawan asal Brazil, Juliana Marins dikabarkan terjatuh saat hendak mendaki ke puncak gunung.

Setelah upaya pencarian selama empat hari, jasad Juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa (24/6) dan baru dapat dievakuasi pada Rabu (25/6) karena medan ekstrem dan cuaca buruk.

Baca juga: Persiapan fisik dan gizi penting sebelum mendaki gunung

Tak lama setelahnya, seorang pendaki asal Swiss berinisial BE dikabarkan terjatuh di Gunung Rinjani pada saat perjalanan turun ke Danau Segara Anak setelah summit pada Rabu (16/7).

Saat ditemukan, BE mengalami patah tulang kaki dan luka di kepala. Meski demikian, ia dilaporkan berada dalam kondisi selamat.

BE diketahui memulai pendakian melalui jalur Sembalun pada Selasa (15/7).

Baca juga: Basarnas dan Kemenhut bakal evaluasi total standar pendakian gunung

Baca juga: Kemenhut perketat pengawasan agar pendaki gunung tak sekadar FOMO

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |