Pemuda Muhammadiyah diminta terapkan semangat kepemimpinan profetik

7 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mendorong pemuda Muhammadiyah menerapkan semangat kepemimpinan profetik sebagai landasan dalam menjalani berbagai perannya.

"Kepemimpinan dalam Islam adalah proyeksi semangat kenabian sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Spirit profetik itu diukur dari ijtihad meluruskan agama di satu sisi, pada saat yang sama juga ikut mengurus dunia," ujar dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Haedar tersebut disampaikan saat Malam Tasyakur Milad Ke-93 Pemuda Muhammadiyah di Grand Hotel Sahid Jakarta.

Ia berpesan agar Pemuda Muhammadiyah semakin berkemajuan.

Ia mendukung diaspora kader Pemuda Muhammadiyah, baik yang berada di jabatan publik, politik, maupun posisi-posisi lain di masyarakat, sebab semuanya ada makna.

"Itu semuanya merupakan jalan, tapi kiblat dari jalan itu adalah tujuan masing-masing dalam satu konteks keseluruhan kita bermuhammadiyah. Bahkan lebih dalam lagi beragama dalam konteks bangsa, tentu berbangsa," kata dia.

Baca juga: Mendes usul Pemuda Muhammadiyah utus kader jadi dai di desa

Menurutnya, semua jabatan yang diemban oleh kader itu adalah wasilah untuk berbuat kepada umat dan bangsa.

Oleh karena itu, ia berpesan supaya seluruh kader di manapun berada untuk menjaga marwah dan muruah, serta makna Muhammadiyah.

Selain itu, dalam berjuang di berbagai posisi maupun jabatan harus disertai keikhlasan yang tinggi sebab ikhlas adalah energi rohani. Ikhlas tidak boleh hilang sedetik pun dari nafas perjuangan di Muhammadiyah.

Haedar juga berpesan supaya tidak boleh merasa sudah puas dan khatam pemahamannya tentang Muhammadiyah.

Sebab dia khawatir perasaan itu hanya kamuflase, yang sebenarnya adalah kering atau mengalami penggerusan.

"Memimpin pergerakan Islam harus ada bedanya, memimpin Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, IPM, dan lain-lain," kata dia.

Haedar mengungkapkan perbedaan itu karena Muhammadiyah dan organisasi otonom di bawahnya adalah pergerakan agama sekaligus juga kemasyarakatan. Sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah, yang disebut bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

"Kalau kita simpulkan dalam bahasa yang sering diungkap Pak Kuntowijoyo, kepemimpinan profetik artinya kepemimpinan kenabian. Fungsinya dua yang utama mengurus agama menegakkan nilai-nilai agama dan yang kedua mengurus urusan dunia," kata dia.

Kepemimpinan di Muhammadiyah, termasuk di Pemuda Muhammadiyah, harus seimbang antara kepemimpinan yang mengurus agama dan dunia. Dinamika dan dialektika di kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah antara keduanya itu selalu ada.

Oleh karena itu, Haedar mengingatkan supaya seluruh kader diaspora Muhammadiyah di manapun berada tidak lepas nilai-nilai kemuhammadiyahan. Bahwa ada nilai yang harus dijaga dalam mengurus dunia, agama, dan seterusnya.

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah: Tuduhan ijazah palsu abaikan jasa besar Jokowi

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah minta DPR dan APH usut dugaan kecurangan Minyakita

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |