Pemprov utamakan tata kelola air modern di kawasan Barito Jaksel

1 month ago 17

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengutamakan tata kelola air yang modern dalam penataan tiga taman di kawasan Barito, Jakarta Selatan, sehingga lingkungan di area tersebut berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Firdaus Ali di Jakarta, Sabtu, mengatakan tata kelola tersebut salah satunya mencakup pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) guna mencegah aliran limbah domestik mengalir ke taman.

Selain itu, sambung dia, di kawasan tersebut juga disiapkan saringan sampah sehingga aliran airnya bersih, tidak bercampur dengan sampah.

"Infrastruktur pengendali banjir yang disediakan itu disiapkan agar air limpasan atau run off yang ada bisa kita kendalikan, sehingga dampaknya ke kawasan akan dapat semakin kita minimalisasi," kata Firdaus.

Penataan tiga taman di kawasan Barito, yakni Taman Langsat, Taman Leuser, dan Taman Ayodya yang kemudian disatukan menjadi Taman Bendera Pusaka.

Elemen khas ketiga taman tersebut, yaitu badan air berupa kanal atau sungai yang mengalir membelah kawasan, serta kolam yang memperkuat karakter lanskap. Keseluruhan elemen itu dapat mendukung fungsi ekologis taman.

Baca juga: Fasilitas olahraga potensial dibangun di Taman Bendera Pusaka

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menuturkan debit air limbah yang akan diolah IPAL adalah 800 meter kubik per hari.

Kemudian, hasil keluaran dari IPAL akan memenuhi Baku Mutu Air Limbah Domestik yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/2016.

"Program sanitasi ini dirancang untuk mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan, seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan tekanan lingkungan," ujar Ika.

Upaya tersebut diharapkan mampu menjaga kesehatan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan hidup sehingga terwujud pembangunan di bidang lingkungan dan kesehatan yang terintegrasi serta berkelanjutan.

Di kawasan taman tersebut, lanjut dia, juga akan diperbaiki saluran drainasenya untuk membantu mereduksi debit limpasan air ke Hang Lekir, Hang Jebat, dan sekitarnya saat musim hujan.

Sementara saat musim kemarau, air yang mengalir di saluran penghubung (PHB) Jelawe bisa lebih jernih karena sudah diolah melalui IPAL.

Baca juga: Taman Bendera Pusaka di Jaksel untuk bantu kendalikan banjir

Baca juga: Taman Bendera Pusaka di Jaksel diprediksi jadi oase di zona bisnis

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |