Mahasiswa UI juara kompetisi Healthon Pharmanova 2025

14 hours ago 5

Depok (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim FERIEND dan Tim Pharmabooth menjadi juara dalam “Kompetisi Healthon Pharmanova ITB 2025”.

Tim FERIEND berhasil meraih Juara 1 berkat inovasi Sehat dan Bahagia (Segia), sedangkan Tim Pharmabooth meraih Juara 2 untuk inovasi Pharmabooth.

Rektor UI Heri Hermansyah di Kampus UI Depok, Sabtu, memberikan apresiasinya kepada kedua tim atas prestasi yang diraih.

Baca juga: Mahasiswa UI sabet penghargaan di Singapura lewat inovasi geospasial

Menurutnya, prestasi ini membuktikan mahasiswa UI tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kemampuan inovatif untuk memberikan solusi nyata bagi permasalahan kesehatan di Indonesia.

“Kami bangga dengan pencapaian luar biasa yang diraih tim mahasiswa UI pada Kompetisi Healthon 2025. Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkreasi dan berkontribusi dalam memajukan sistem kesehatan di Tanah Air,” kata Heri.

Inovasi Segia karya mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) UI, yakni Ellen Ashiana Djojo, Felicia Claresta dan Rafi Anugrah Firdausi, dibuat untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi pasien geriatri melalui distribusi kotak obat pintar yang terintegrasi dengan aplikasi pemantau kepatuhan obat.

Aplikasi ini dilengkapi dengan alarm pengingat jadwal dan fitur ramah disabilitas, serta otomat pengecer untuk mempermudah akses pasien di daerah terpencil.

Sementara itu, inovasi Pharmabooth dikembangkan oleh Nabila Najwa Nurisma dari Fakultas Kedokteran, serta Amira Puji Hastuti dan Morin Kristiani Panggabean dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Baca juga: Dua mahasiswa UI raih juara pada ajang GlobeHealth 2025 di Thailand

Baca juga: Tiga tim mahasiswa UI raih prestasi di IPFEST 2025

Mereka mengembangkan vending machine yang menggabungkan layanan konsultasi dokter dan apoteker dengan penjualan obat melalui sistem radio Very High Frequency (VHF).

Teknologi ini dirancang untuk menjangkau daerah dengan keterbatasan akses internet, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan dan obat-obatan dengan lebih mudah.

Menurut Nabila, konsep inovatif ini lahir dari permasalahan para lansia, yaitu kesulitan dalam membeli obat yang diresepkan oleh dokter akibat jarak apotek yang jauh dan akses internet yang terbatas.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |