Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta memfasilitasi sebanyak 116 pengamen untuk menghibur wisatawan di tujuh lokasi resmi yang tersebar dari kawasan Tugu hingga Titik Nol Kilometer.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Yogyakarta, Selasa, menyebut 116 pengamen kawasan Malioboro itu telah melalui proses kurasi dari dinas kebudayaan.
"Kalau mau masuk Malioboro, ya dikurasi dulu. Suaranya bagus, enggak," ujar dia.
Menurut Hasto, jumlah pengamen tersebut sudah banyak sehingga penambahan pengamen baru untuk sementara waktu dihentikan.
"Kan, ini sudah dimoratorium, 116 orang itu sudah cukup, stop menambah," kata Hasto.
Tujuh titik yang menjadi lokasi resmi pengamen itu berada di kawasan Pasar Beringharjo, depan eks Hotel Mutiara, gerbang barat Kepatihan, Plaza Malioboro, Jogja Library Center, serta dua titik lain di Jalan Mangkubumi.
Mereka mulai menghibur para wisatawan di tujuh lokasi itu mulai Selasa (7/10) atau bertepatan Hari Jadi ke-269 Kota Yogyakarta dan uji coba Malioboro Full Pedestrian.
Baca juga: Yogyakarta uji coba Malioboro Full Pedestrian selama 24 Jam
Hasto menegaskan pengamen di luar tujuh titik tersebut tidak diperbolehkan lagi beraktivitas di kawasan Malioboro dan sekitarnya, termasuk di area pedestrian dan perempatan jalan.
Menurut dia, pengaturan itu dilakukan untuk menjaga ketertiban di kawasan wisata utama Yogyakarta sekaligus memberi ruang bagi pengunjung agar lebih leluasa menikmati suasana Malioboro.
Hasto memastikan pengamen yang tetap beraksi di luar titik resmi akan ditertibkan oleh petugas lapangan.
"Akan kami tertibkan. Ada petugas Jogo Maton yang bertugas. Bisa disidang tipiring juga," kata Hasto.
Baca juga: Lurah-pamong kalurahan se-DIY jaga Malioboro sepanjang aksi mahasiswa
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.