Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta bakal membagikan makanan berlebih yang masih layak konsumsi kepada warga miskin, lansia prasejahtera, mahasiswa kesulitan, hingga musafir melalui program Food Bank "Lumbung Mataraman".
"Program ini akan melibatkan berbagai pihak sebagai pendonor, mulai dari hotel, restoran, rumah makan, katering, retail, masyarakat umum, hingga instansi pemerintah dan lembaga sosial," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu.
Peluncuran resmi Food Bank "Lumbung Mataraman" dijadwalkan pada 16 Mei 2025.
Sukidi menyebut program itu bertujuan untuk menyelamatkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi agar tidak terbuang.
Pendekatan yang digunakan dalam program tersebut terdiri atas dua skema, yaitu "food rescue" untuk penyelamatan makanan berlebih yang siap konsumsi dan "food charity" untuk donasi bahan pangan.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta gandeng UGM atasi masalah sampah hingga "food bank"
Untuk menjamin kualitas, Sukidi memastikan seluruh makanan yang terkumpul dari pendonor akan melalui uji organoleptik, yaitu pemeriksaan tekstur, bau, dan rasa sebelum disalurkan kepada penerima manfaat.
"Hanya makanan yang lolos pemeriksaan yang akan didistribusikan," jelas dia.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan pengelolaan yang terstruktur, dia berharap program Lumbung Mataraman tumbuh progresif dan menjadi model ketahanan pangan berbasis solidaritas sosial di Kota Yogyakarta.
Sebagai langkah awal, program itu akan diterapkan di lingkungan internal Pemkot Yogyakarta melalui gerakan "Rabu KORPRI".
Baca juga: Urgensi "food bank" bagi Indonesia
Setiap hari Rabu, organisasi perangkat daerah (OPD) diimbau untuk mengumpulkan kelebihan konsumsi dari kegiatan dinas, seperti snack atau makanan kecil yang masih layak konsumsi, untuk dikonsolidasikan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Yogyakarta, mulai pukul 12.00 hingga 13.00 WIB.
Ketua Dewan KORPRI Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mendorong seluruh anggota KORPRI untuk aktif berpartisipasi sebagai pendonor pangan, karena seringkali ada makanan berlebih yang bisa dimanfaatkan, salah satunya dari kegiatan rapat.
"Dalam kegiatan rapat misalnya, sering ada logistik atau snack yang tidak habis. Nah, kelebihan ini yang ingin kita konsolidasikan dan donasikan ke Lumbung Mataraman, untuk diteruskan kepada lansia miskin," ujarnya.
Pelaksanaan program itu nantinya akan bersinergi dengan BAZNAS serta komunitas non-profit yang bergerak di bidang penyelamatan pangan untuk mendistribusikan makanan kepada penerima manfaat yang disebut sebagai "food heroes".
Baca juga: Prabowo terinspirasi komunitas Melayu ingin bangun food bank
"Jenis dan jumlah konsumsi yang didonasikan tidak ditentukan, asalkan masih layak konsumsi dan tidak mudah basi. Jadi makanan yang dikumpulkan berupa snack," ujar dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025