Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan fenomena semburan berbau gas yang muncul di sungai kawasan Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar aman dan tidak membahayakan warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Kota Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Jawa Timur, Jumat menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan awal semburan tersebut mengandung gas metana (CH₄) namun dalam kadar yang masih aman.
"Hasil pengukuran sementara oleh tim dari Perusahaan Gas Negara (PGN), Dinas ESDM Jawa Timur, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan tidak ada indikasi berbahaya," katanya.
Ia mengatakan semburan di sungai Rungkut Tengah tidak mengeluarkan lumpur maupun air. Sehingga, warga tetap tenang dan tidak perlu panik dengan adanya peristiwa tersebut.
"Semburan ini hanya mengeluarkan semacam udara, gas. Dan itu juga sudah diukur oleh teman-teman bahwa untuk gas itu dinyatakan masih dalam aman," ujarnya.
Ia memahami kekhawatiran warga yang sempat panik karena mengira fenomena tersebut mirip dengan peristiwa lumpur di Sidoarjo tetapi kondisi di lapangan saat ini terkendali dan terus dipantau.
"Memang kita memahami kepanikan warga dan saya mohon (warga tetap tenang) kita akan terus update ini (penyebabnya) kenapa dan lain sebagainya," katanya.
Baca juga: BPBD Blora bersama tim gabungan tangani semburan gas dari sumur minyak
Terkait langkah lanjutan, Irvan menyebutkan bahwa BPBD Surabaya akan berkoordinasi dengan ITS, PGN, serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam.
"Kita menunggu teman-teman dari ITS dan juga teman-teman dari PGN dan yang lain. Kita akan coba cek lagi untuk pastikan, setelah itu nanti kita bersama-sama dengan teman-teman DSDABM, kita akan coba untuk turun (menyelam) dan kita coba melihat ke dalamnya," tutur Irvan.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BPBD Surabaya telah membuat perimeter agar warga tidak mendekat ke titik semburan. Selain itu, CCTV milik pemkot yang berada di sekitar lokasi, akan diarahkan untuk memantau fenomena tersebut sesuai instruksi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
"Kita membuat perimeter untuk sementara, agar jangan ada warga yang mendekat. Kemudian CCTV-nya pemkot, nanti kita arahkan ke sini (titik semburan) atas arahan Mas Wali Kota,” ujarnya.
Baca juga: DLHK Karawang: Jangan nyalakan api di sekitar semburan Sungai Citarum
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.