Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya memfasilitasi pemulangan jenazah balita berusia tiga tahun yang hanyut di saluran Jalan Babatan Wiyung, Surabaya saat bermain air hujan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Kota Surabaya, Jumat menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga saat melakukan kunjungan ke Kamar Jenazah RSUD dr Soetomo.
"Jadi balita laki-laki ini adalah warga Pasuruan yang bapak atau ibunya bekerja sebagai tenaga kerja di Malaysia. Sehingga, dirawat oleh orang Surabaya dan ternyata ada musibah yang terjadi di tanggal 24 Desember lalu. Alhamdulillah sudah ditemukan dan setelahnya keluarga meminta dibawa ke Pasuruan untuk dimakamkan," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Jenazah balita tersebut dibawa ke RSUD dr Soetomo setelah berhasil ditemukan oleh tim gabungan yang sudah melakukan pencarian mulai Selasa (24/12) hingga hari ini. Dalam kunjungannya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di dampingi oleh Kapolrestabes Kota Surabaya, Kombes Luthfie Sulistiawan dan Direktur RSUD dr Soetomo, Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa.
"Pemkot Surabaya memfasilitasi pemulangan jenazah balita ke rumah duka yang berada di Pasuruan. Korban merupakan warga Pasuruan yang diasuh oleh kerabatnya di Kota Surabaya," katanya.
Baca juga: Tim SAR gabungan gunakan 'Aquaeye' cari balita hanyut di Surabaya
Baca juga: Kalung milik jenazah korban balita hanyut masih menempel
Ia menjelaskan, pihaknya menyediakan ambulans untuk korban hingga sampai ke Pasuruan. Sementara itu, untuk urusan administrasi dibantu oleh RSUD dr Soetomo serta pengawalan juga dibantu oleh Polrestabes Surabaya.
"Alhamdulillah hari ini, kami dibantu dengan Prof Cita dari RSUD dr Soetomo untuk mempercepat proses administrasi. Pak Kapolrestabes juga menyediakan pengawalan untuk mempercepat jenazah bisa sampai ke Pasuruan dan dimakamkan oleh keluarga," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga, terutama kedua orang tua yang ditinggalkan.
"Semoga orang tua yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan, karena bagaimanapun ini musibah tak terlepas dari takdir yang sudah ditentukan oleh Gusti Allah SWT. Orang tua balita sudah diberitahu oleh pamannya, tetapi tidak bisa datang ke Surabaya karena masih ada di Malaysia dan Insya Allah sudah mengikhlaskan putranya yang mengalami musibah ini," ujarnya.
Ia berharap, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh orang tua yang ada di Kota Surabaya. Pasalnya, anak-anak terutama berusia balita masih membutuhkan pengawasan orang tua karena belum mengetahui bahaya yang mengintai.
"Kami meminta para orang tua lebih waspada dan menjaga anak-anaknya ketika beraktivitas, terlebih saat ini Kota Surabaya sedang menghadapi cuaca ekstrem," katanya.
Baca juga: Tim SAR ungkap kronologi penemuan jenazah balita hanyut di Surabaya
Baca juga: Wali Kota Surabaya imbau masyarakat awasi balita saat musim hujan
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024