Pemkot Jaktim ajak pelaku tawuran ikut pelatihan kerja di PPKD

3 days ago 3
Saat ini sudah ada 22 remaja dari daerah rawan yang mengikuti pelatihan kerja di PPK Jakarta Timur

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengajak pelaku tawuran untuk mengikuti pelatihan kerja di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) agar memiliki ilmu dan keterampilan yang bermanfaat di dunia kerja.

"Semoga para remaja yang berasal dari daerah rawan tawuran bisa semakin banyak lagi yang mau dan bersedia diakomodir untuk mengikuti pelatihan kerja di PPKD," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Seorang Atlet Asian Para Games 2018 ikut latihan barista PPKD Jaktim

PPKD Jakarta Timur memberi pelatihan keterampilan kerja kepada puluhan pelaku tawuran agar mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga tidak lagi terlibat hal-hal negatif.

Iin mengapresiasi PPKD Jakarta Timur yang sudah berkontribusi mengatasi tawuran di kalangan remaja melalui pelatihan kerja.

"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas kesempatan yang diberikan PPKD Jaktim agar mereka juga terhindar dari kenakalan remaja," ujar Iin.

Baca juga: Jaktim berikan pelatihan barista untuk 20 disabilitas

Menurut Iin melalui kegiatan positif ini nantinya para pelaku tawuran bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri.

"Saat ini sudah ada 22 remaja dari daerah rawan yang mengikuti pelatihan kerja di PPK Jakarta Timur. Semoga nanti bisa bertambah lagi," ucap Iin.

Selain itu, Iin menyebut, pelatihan kerja sistem jemput bola melalui Mobile Training Unit (MTU) juga bisa menjadi alternatif untuk para remaja mengikuti pelatihan kerja.

"Semoga ke depan di Jakarta Timur bisa zero (terbebas) dari kasus-kasus tawuran dan tidak akan ada lagi pengangguran," tegas Iin.

Baca juga: Pelatihan MTU diprioritaskan untuk kawasan kumuh

Sementara itu, Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan mengatakan sudah mendata remaja-remaja di daerah rawan tawuran yang akan diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan kerja.

"Semua mendapatkan hak yang sama. diberikan materi pelatihan, seragam, makan dan minum, hingga sertifikat dari PPKD dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)," kata Teguh.

Teguh memastikan, mereka yang sungguh-sungguh mengikuti pelatihan hingga tuntas akan disalurkan ke sejumlah perusahaan swasta agar bisa bekerja.

"Saya berharap mereka dapat melupakan masalah tawuran karena sudah memiliki kesibukan atau pekerjaan tetap," ucap Teguh.

Adapun PPKD Jakarta Timur menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 sebanyak 2.000 orang, dan diantaranya terdapat peserta tambahan yang merupakan para pelaku tawuran.

Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, kata Teguh, pihaknya menargetkan sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.

Kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jakarta Timur, meliputi di bidang pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata, dan las. Jangka waktu pelatihan 30-70 hari tergantung bidang yang diikuti.

Sedangkan kejuruan berbasis Mobile Training Unit (MTU), meliputi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), otomotif, fashion technology, tata kecantikan, pariwisata, dan refrigerasi, yang akan berlangsung selama 20 hari.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |