Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan berbagai inovasi dalam upaya penanggulangan stunting di wilayah itu, mulai dari tingkat kabupaten hingga kalurahan (setingkat desa).
"Sebagai upaya penanggulangan stunting, Pemkab Sleman telah melakukan aksi nyata melalui berbagai inovasi, baik di tingkat kabupaten, tingkat kapanewon (kecamatan), bahkan sampai tingkat kalurahan," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Sleman, Rabu.
Sebelumnya, Danang Maharsa yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman memberikan paparan terkait upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman kepada Pemerintah Provinsi DIY.
Baca juga: Angka kemiskinan dan stunting di Sleman tunjukkan tren menurun
Paparan tersebut disampaikan Danang pada acara Penilaian Kinerja Kabupaten dan Kota dalam pelaksanaan Aksi 1-8 Konvergensi Penanggulangan Stunting Tahun 2024 oleh Pemerintah Provinsi DIY pada Rabu (28/5) di Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menurunkan angka stunting di DIY melalui penguatan kolaborasi lintas sektor di wilayah DIY.
Danang menyebutkan inovasi Pemkab Sleman dalam penanggulangan stunting yakni melalui Gerakan Ajak Menimbang Cegah dan Atasi Stunting (Gambang Stunting) dan Pecah Ranting Hiburan'e Rakyat atau Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat.
Kemudian ada juga Pemberian Beras Fortifikasi dan Pencegahan Stunting melalui Audit Kasus Stunting (AKS) Berbasis Wilayah Kalurahan (Canting Gading).
Baca juga: Wabup Sleman: Orang tua harus monitor pertumbuhan anak cegah stunting
Menurut dia, prevalensi stunting Kabupaten Sleman pada 2024 sebesar 4,41 persen.
"Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,10 persen dibandingkan 2023 sebesar 4,51 persen," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025