Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mulai menerapkan pembinaan karakter melalui pendidikan semi militer untuk para pelajar di Markas TNI Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad di Jalan Raya Sadang-Subang, Purwakarta.
"Hari ini kita mulai pendidikan semi militer, sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi," kata Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, di Purwakarta, Kamis.
Ia menyampaikan, Pemkab Purwakarta sudah siap untuk melaksanakan kebijakan pendidikan semi militer untuk para pelajar. Sehingga hari ini mulai dilaksanakan.
Pendidikan semi militer untuk para pelajar itu diterapkan paling cepat selama enam bulan dan paling lama selama satu tahun.
"Semoga dengan pendidikan militer ini, para siswa bisa merubah kebiasaan buruk menjadi berperilaku baik. Dan menghormati orang tuanya, tidak melawan dan tidak nakal lagi," katanya.
Baca juga: MUI Jawa Barat tegaskan vasektomi haram
Baca juga: Mensos kaji ide Dedi Mulyadi soal vasektomi jadi syarat terima bansos
Dalam pelaksanaannya, masing-masing pelajar dibawa ke markas TNI dengan ditemani orang tuanya.
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, mengatakan, pada tahap awal program pembinaan atau pendidikan semi militer ini diikuti sekitar 30-40 pelajar.
"Mereka dibina langsung oleh anggota TNI dari Resimen Armed," katanya.
Disebutkan, kegiatan itu terlaksana atas kesepakatan antara Dinas Pendidikan Purwakarta, Kantor Cabang Dinas Wilayah IV Disdik Jawa Barat, Kementerian Agama, hingga Dewan Pendidikan.
Menurut dia, semua pihak sepakat dan sepaham kalau pendekatan militer diperlukan, untuk menanamkan kembali nilai-nilai disiplin di kalangan pelajar. Termasuk menanamkan rasa tanggung jawab dan nasionalisme yang dinilai mulai luntur di kalangan generasi muda.
Baca juga: Gubernur Jateng pilih ikuti aturan hukum ketimbang siswa di barak TNI
Baca juga: Wajib Militer Demul dinilai berseberangan dengan konsep pedagogi
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025