Pemkab Kotim gandeng investor Malaysia lanjutkan proyek limbah medis

6 hours ago 2
Kami menandatangani MoU dengan Nusa Suriamas Group Sdn Bhd untuk pembangunan pabrik limbah medis

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Kuala Lumpur, Malaysia untuk melanjutkan proyek pabrik limbah medis yang sempat terhenti.

“Kami menandatangani MoU dengan Nusa Suriamas Group Sdn Bhd untuk pembangunan pabrik limbah medis, karena kami melihat mereka memiliki kesungguhan dan juga sudah punya pengalaman di bidang tersebut,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Kalteng, Kamis.

Setelah mendengarkan presentasi dari pihak investor, Halikinnor mantap menandatangani MoU itu. Selanjutnya, kerja sama dilaksanakan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Hapakat Betang Mandiri dengan Nusa Suriamas Group Sdn Bhd asal Malaysia.

Halikinnor menjelaskan pada 2021, pihaknya memang sempat menjalin kerja sama dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya untuk pembangunan pabrik limbah medis, bahkan pada pertengahan 2024 telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan tersebut.

Namun, dalam prosesnya ada beberapa kendala yang dihadapi, di antaranya terkait status lahan yang digunakan untuk lokasi pembangunan pabrik limbah medis tidak disetujui oleh kementerian terkait, karena dinilai tidak sesuai peruntukan.

“Sebelumnya kita sudah menyiapkan lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tapi karena pabrik ini masuk kategori industri, maka status kawasannya juga harus kawasan industri. Sehingga kita butuh waktu untuk mencari lahan lain,” ujarnya.

Akibat kendala itu, pabrik yang sekarang ditargetkan sudah operasional justru belum dibangun. Kendati kini kendala tersebut telah teratasi, pihaknya sudah menemukan lahan di Kecamatan Mentaya Hilir Utara untuk pembangunan pabrik limbah medis yang sesuai.

Kendala lainnya berkaitan masalah perizinan yang menyebabkan kerja sama dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya tidak dilanjutkan dan pemerintah daerah pun memutuskan mencari investor lain.

Halikinnor menyebutkan, pihaknya setuju bekerja sama dengan Nusa Suriamas Group Sdn Bhd karena menilai perusahaan tersebut memiliki kemauan dan potensi untuk mewujudkan pembangunan pabrik limbah medis.

Ia optimistis kali ini proyek pembangunan pabrik limbah medis bisa berjalan lancar karena lahan yang disiapkan sudah sesuai syarat tata ruang.

Chief Executive Officer Nusa Suriamas Group Sdn Bhd, Abu Sarin Baha menyebut Kotim memiliki potensi untuk pembangunan pabrik pengolahan limbah medis, terlebih di Kalimantan Tengah memang belum ada pabrik serupa. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu dikaji lebih lanjut.

“Kami memiliki waktu satu tahun atau 12 bulan untuk pembangunan pabrik ini, rencananya dua bulan pertama kami akan melakukan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan terlebih dahulu, termasuk mengukur volume limbah yang dihasilkan,” sebutnya.

Ia melanjutkan, sesuai kontrak dengan Pemkab Kotim, pihaknya menargetkan dalam satu tahun pabrik pengolahan limbah medis sudah bisa operasional. Dalam hal ini, pihaknya juga melibatkan beberapa perusahaan lokal untuk bekerjasama dalam kurun waktu tersebut.

Setelah melakukan studi kelayakan, menyelesaikan perizinan dan lainnya, pada bulan ketujuh sejak MoU tersebut proses pembangunan sudah bisa dimulai dengan estimasi pengerjaan selama empat bulan.

Kemudian, pada satu bulan terakhir pihaknya akan mendatangkan mesin pengolahan limbah medis langsung dari Korea Selatan. Ia menyebutkan, mesin yang dipilih merupakan kualitas paling bagus karena limbah yang ditangani merupakan limbah berisiko tinggi.

Ada tiga mesin dengan kapasitas berbeda yang menjadi referensi pihaknya, yakni kapasitas 7,2 ton, 12 ton dan 24 ton per hari. Pemilihan mesin ini berdasarkan volume limbah yang dihasilkan di Kotim.

“Tapi, untuk yang awal ini rencananya kami mendatangkan mesin kapasitas 7,2 ton per hari atau 300 kilogram per jam. Kalau memang volume limbahnya besar, selanjutnya bisa kita datangkan mesin dengan kapasitas lebih besar. Mudah-mudahan dengan dukungan pemerintah daerah semua bisa berjalan lancar,” demikian Abu.

Baca juga: Pemprov bangun pabrik pakan dukung ekonomi berkelanjutan di Kalteng

Baca juga: Kemenkominfo realisasikan bantuan penguat jaringan internet di Kotim

Baca juga: Sampit miliki dua rute penerbangan baru percepat konektivitas daerah

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |