Kotabaru (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan melakukan penanaman bibit manghrove sebanyak 26.000 bibit, untuk mengatasi abrasi bibir pantai di dua wilayah kecamatan di daerah itu.
"Di Desa Semisir Pulau Laut Tengah sebanyak 20.000 bibit mangrove, sedangkan di Desa Tanjung Pangga Kecamatan Kelumpang Selatan sebanyak 6.000 bibit mangrove," kata Kepala Bidang Penaatan, Pengendalian, Perencanaan dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru Badarudin, di Kotabaru, Selasa.
Baca juga: Pertamina tanam 2.025 mangrove di Bengkulu untuk jaga lingkungan
Badarudin menjelaskan, penanaman mangrove di Semisir menggunakan pola rumpun berjarak.
Dia mengemukakan, rumpun berjarak itu, yakni bibit mangrove ditanam di bibir pantai dengan cara berkelompok, satu kelompok bervariasi bisa 200 pohon, bisa kurang juga bisa lebih.
Setiap kelompok dipagar menggunakan bambu yang ditancapkan ke tanah, dan pagar tersebut juga diberi pengaman bambu yang ditancapkan berbentuk siku yang diarahkan ke laut.
Baca juga: PT PAL jaga pesisir Surabaya dari abrasi lewat bibit mangrove
Tujuannya adalah agar tanaman mangrove tidak diterjang gelombang, dan gelombang bisa dipecah oleh bambu yang ditancapkan berbentuk siku tersebut.
Menurut Badarudin, perlakuan penanaman mangrove di Semisir berbeda dengan Tanjung Pangga.
"Gelombang laut di Semisir jauh lebih besar, sehingga upaya untuk menyelamatkan tanaman juga harus lebih baik dan kuat," ujarnya.
Hal itu dilakukan agar abrasi di bibir pantai Semisir yang panjangnya diperkirakan 1 kilometer itu bisa diatasi.
Baca juga: Pemkab Trenggalek tanam 750 bibit mangrove di Pancer Cengkrong
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025