Pemkab Cianjur jamin penanganan kakak beradik alami gangguan jiwa

2 weeks ago 10
Warga sekitar berharap pemerintah daerah dapat membatu keluarga yang mengalami gangguan jiwa tersebut agar dapat pulih seperti semula

Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjamin tiga orang kakak beradik yang mengalami gangguan jiwa di Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, mendapat penanganan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made Setiawan di Cianjur, Minggu, mengatakan pihaknya sudah meminta Puskesmas Karangtengah melakukan pemeriksaan langsung ke rumah tiga orang kakak beradik Asep Saepuloh (38), Rizki Nurpalah (33), danAi Yulianti (40).

"Pihak puskesmas sudah melakukan pemeriksaan dan ketiga orang tersebut untuk mendapat pelayanan dalam program kesehatan jiwa di puskesmas termasuk edukasi dan pemeriksaan,” katanya.

Baca juga: Basarnas evakuasi ODGJ melompat dari jembatan setinggi 250 meter

Bahkan pihaknya memastikan ketiga orang tersebut sudah memiliki jaminan kesehatan (JKN), sehingga ketika membutuhkan perawatan di rumah sakit jiwa tidak membebani pihak keluarga termasuk biaya pendampingan akan dibahas bersama pihak desa.

Namun pihaknya melakukan observasi selama beberapa hari apakah mereka harus dirawat inap atau dirawat jalan, sesuai dengan kondisinya, dimana pihaknya akan berkoordinasi dengan Puskesmas Karangtengah untuk menindaklanjuti.

"Kita tunggu hasil observasi, kalau harus dirawat inap kita akan segera upayakan, saat ini tenaga kesehatan dari puskesmas rutin melakukan pemeriksaan guna melihat kondisi ketiga orang tersebut," katanya.

Baca juga: Empat pelaku penganiayaan ODGJ hingga tewas ditetapkan tersangka

Seperti diberitakan satu keluarga terdiri atas kakak beradik di Kampung Sabandar Kidul, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, mengalami gangguan kejiwaan di tengah kondisi ekonomi yang serba terbatas, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan pemberian tetangga.

Kakak beradik tersebut Asep Saepuloh (38), Rizki Nurpalah (33), Ai Yulianti (40), mengalami gangguan jiwa nyaris bersamaan dimana Ai yang lebih dulu mengalami hal tersebut setelah ditinggal cerai suaminya, bahkan sering mengamuk ketika melihat pasangan suami istri melintas.

"Tujuh tahun lalu Ai bercerai dengan suaminya dan mengalami gangguan jiwa, sering marah sama siapa saja terlebih pasangan suami istri yang melintas di depan rumahnya, sehingga dia lebih banyak mengurung diri," kata warga sekitar Yana Mulyana (47).

Baca juga: Dua orang ODGJ pasung di Sukaluyu-Cianjur dibebaskan

Tidak lama berselang adiknya Asep dan Rizki mengalami hal yang sama diduga karena ekonomi keluarga yang sulit, ditambah lagi saat ini anak Ai atas nama Resa Amelia (20) mulai mengalami hal yang sama, dimana selama ini Resa yang mencukupi kebutuhan keluarga.

"Resa juga mengalami gangguan kejiwaan sekitar tiga bulan lalu, dimana awalnya depresi karena ditinggal nikah mantan pacarnya, selama ini keberadaan mereka tidak meresahkan namun kerap berbicara sendiri dan mengumpulkan barang-barang," katanya.

Warga sekitar berharap pemerintah daerah dapat membatu keluarga yang mengalami gangguan jiwa tersebut agar dapat pulih seperti semula karena selama ini jangankan untuk berobat untuk makan sehari-hari mereka hanya mengandalkan pemberian tetangga.

Baca juga: Tiga orang ODGJ meninggal dunia di panti

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |