Pemkab Bogor komitmen penuhi kebutuhan dasar korban bencana Puncak

2 months ago 5

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana alam di wilayah Puncak terpenuhi, menyusul banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah kecamatan akibat cuaca ekstrem pada Sabtu (5/7).

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, selain melakukan evakuasi dan penanganan darurat, Pemkab Bogor juga memprioritaskan distribusi bantuan logistik untuk warga terdampak di wilayah yang paling parah, khususnya Kecamatan Cisarua dan Megamendung.

“Keselamatan dan kebutuhan dasar warga terdampak menjadi prioritas kami. Bantuan logistik sudah kami salurkan sejak awal kejadian,” kata Rudy di Cibinong, Senin.

Bantuan yang disalurkan meliputi bahan pangan seperti beras, makanan siap saji, sarden, kornet, biskuit, dan abon. Selain itu, Pemkab Bogor juga menyediakan perlengkapan darurat seperti selimut, sarung, popok anak, kasur, dan terpal bagi warga yang rumahnya rusak atau harus mengungsi.

Baca juga: Satu tewas dan dua masih hilang akibat banjir di Puncak, Bogor

Baca juga: Petugas gabungan bersihkan rumah korban yang terkena banjir di Puncak

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, total warga terdampak bencana mencapai 449 jiwa atau 108 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, lima kepala keluarga atau 24 jiwa terpaksa mengungsi sementara karena rumah mereka rusak.

Sementara itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, satu orang mengalami luka ringan, dan satu orang lainnya masih dalam pencarian.

“Seluruh kebutuhan dasar warga di lokasi pengungsian kami pastikan terpenuhi. Kami terus berkoordinasi untuk penanganan lanjutan,” ujar Rudy.

Bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, pergerakan tanah, dan insiden orang tersesat dilaporkan terjadi di 48 titik yang tersebar di 35 desa dan 18 kecamatan.

Dampak bencana juga merusak infrastruktur, termasuk tujuh rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, empat rumah rusak berat, dua rumah ambruk, dan satu jembatan penghubung antar-RW yang rusak akibat banjir.

Selain penanganan di lapangan, Pemkab Bogor membuka posko layanan informasi dan darurat di setiap kecamatan terdampak. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan kondisi berbahaya di lingkungan sekitar.

“Kami minta seluruh perangkat daerah tetap siaga. Penanganan bencana ini harus cepat, terpadu, dan memastikan kebutuhan warga tidak terabaikan,” kata Rudy.*

Baca juga: KLH minta Jabar tinjau lagi RTRW hilangkan 1,4 juta ha kawasan lindung

Baca juga: KLH dalami potensi pidana terkait kerusakan lingkungan di Puncak

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |