Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam Sumatera Barat membagikan ribuan lembar masker ke warga yang tinggal sekitar Gunung Marapi dalam mengantisipasi infeksi saluran pernapasan akut usai gunung tersebut erupsi pada Rabu pagi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung Rabu mengatakan, ribuan masker itu dibagikan ke masyarakat yang tinggal sekitar Kecamatan Canduang dan Sungai Pua.
Baca juga: Gubernur Sumbar koordinasi langkah mitigasi erupsi Gunung Marapi
"Masker kita bagikan ke masyarakat dan pelajar di daerah itu usai gunung tersebut erupsi. Dua kecamatan tersebut daerah terdampak erupsi itu," katanya.
Ia menjelaskan, masker dibagikan ke masyarakat agar mereka terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut.
Ini mengingat daerah tersebut diselimuti debu yang memiliki partikel vulkanik, karena lokasi tertutup awan dengan kondisi gelap.
Baca juga: Balai TNGM "blacklist" 20 pendaki ilegal Gunung Merapi
"Dengan kondisi itu, kita membagikan masker sehingga bisa melindungi masyarakat dari infeksi saluran pernapasan akut," katanya.
Ia menambahkan, Gunung Marapi mengalami erupsi pada Rabu (23/7) pada pukul 07.23 WIB, dengan letusan setinggi 1.600 meter di atas puncak atau 4.491 meter di atas permukaan laut.
Karena itu, Budi mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah, memakai masker saat berpergian dan lainnya.
"Jangan keluar rumah dan gunakan masker saat berpergian agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut," katanya.
Baca juga: Imigrasi Agam-Sumbar tak temukan pelanggaran keimigrasian pekerja GMK
Ia mengakui telah melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVNBG).
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level II (waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung dan pendaki atau pengunjung wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (kawah verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar tetap mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.