Pemimpin kudeta Madagaskar diambil sumpah sebagai presiden baru

10 hours ago 4

Moskow (ANTARA) - Kolonel Michael Randrianirina, yang mengambil alih pemerintahan Madagaskar dalam kudeta militer, resmi diambil sumpah sebagai presiden sementara negara tersebut pada Jumat (17/10).

Dilaporkan saluran radio RFI, upacara pelantikan Randrianirina berlangsung di gedung Mahkamah Konstitusional Tertinggi Madagaskar.

Sebelumnya pada Kamis (16/10), Randrianirina menyatakan bahwa setelah diambil sumpah, ia bermaksud membentuk pemerintahan sementara yang mencakup perwakilan sipil dan militer.

Mahkamah konstitusi Madagaskar pada Selasa (14/10) menetapkan Randrianirina, yang menyatakan pengambilalihan kekuasaan dan menetapkan masa transisi selama dua tahun, sebagai pengganti Andry Rajoelina yang dimakzulkan parlemen setelah kabur dari Madagaskar di tengah unjuk rasa besar-besaran.

Unjuk rasa di Madagaskar meletus pada 25 September menyusul pemadaman listrik bergilir dan kelangkaan air. Setelah sejumlah orang terbunuh dalam unjuk rasa, ribuan pemuda turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Rajoelina.

Bentrokan yang terjadi antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan menyebabkan lebih dari 100 orang terluka. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut 22 orang tewas akibat protes di Madagaskar, meski Kementerian Luar Negeri Madagaskar meragukan angka tersebut.

Menyusul pembicaraan antara perwakilan Generasi Z, kelompok masyarakat sipil, dan anggota legislatif, para pengunjuk rasa mendirikan Komite Koordinasi Perjuangan (KMT) pada 2 Oktober untuk mengoordinasikan aksi. Di saat yang sama, parlemen gagal menyepakati pembentukan pemerintahan baru.

Kurang dari sepekan kemudian, pengunjuk rasa menerbitkan ultimatum kepada Rajoelina dan mengancam mogok massal. Tuntutan mereka meluas dari sekadar pengunduran diri Rajoelina menjadi permohonan maaf secara terbuka, reformasi mahkamah konstitusi, dan pembubaran Senat.

Menyusul eskalasi protes pada 11 Oktober, anggota satuan CAPSAT di angkatan bersenjata Madagaskar menentang perintah untuk menembaki demonstran dan mendorong satuan militer lain melakukan hal yang sama. Pada sore hari tersebut, Rajoelina dikabarkan melarikan diri.

Pada 12 Oktober, CAPSAT menyatakan diri sebagai Komando Tertinggi Angkatan Bersenjata dan menunjuk kepala staf umum yang baru. Pihak militer, pada 14 Oktober, mengumumkan pembubaran semua institusi negara kecuali parlemen yang sebelumnya telah memakzulkan Rajoelina.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Uni Afrika tangguhkan keanggotaan Madagaskar usai kudeta militer

Baca juga: Pemimpin kudeta Madagaskar siap berdialog dengan Uni Afrika

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |