Pemerintah tegaskan komitmen jaga keamanan ruang belajar digital

1 week ago 3

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan siber ruang belajar digital sebagai salah satu sarana pendidikan di Indonesia tetap aman dan nyaman.

"Kami membangun ruang belajar digital yang aman agar seluruh aktivitas pendidikan terlindungi dari ancaman siber, termasuk pencurian data pribadi, hoaks, hingga serangan digital,"kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Selain menjaga keamanan siber, Kemkomdigi juga mendukung pertumbuhan ruang belajar digital dengan program seperti Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) yang mampu membekali masyarakat mengenai dasar-dasar penting saat memanfaatkan ruang digital.

Literasi digital ini mengenalkan empat pilar yang terdiri dari Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital.

"Melalui program Literasi Digital Nasional, kami membekali masyarakat dengan empat pilar CABE: cakap digital, aman digital, budaya digital, dan etika digital,"kata Bonifasius.

Baca juga: Kemkomdigi siapkan mitigasi disinformasi buatan AI di pedoman Etika KA

Selain program GLDN, Kemkomdigi juga menghadirkan program lainnya yang merupakan program lanjutan untuk membentuk talenta digital di Indonesia seperti Digital Talent Scholarship (DTS).

Program ini termasuk penting dalam transformasi digital nasional karena mendukung integtrasi teknologi digital dalam kurikulum pendidikan dan menjadi salah satu wadah nyata ruang belajar digital.

Membahas peran teknologi dalam pendidikan di Indonesia, secara terpisah Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Gogot Suharwoto mengatakan bahwa tenaga pengajar memiliki peranan penting agar dapat membuat ruang belajar digital dapat bekerja secara optimal.

“Teknologi dalam pembelajaran tidak bisa hanya sebatas menyediakan perangkat. Guru perlu didukung pelatihan, konten, dan portal pendidikan yang aman, sehingga mereka bisa mengajar dengan percaya diri,” katanya.

Maka dari itu, Gogot menyatakan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan aspek-aspek tersebut dalam program prioritas terkait dengan literasi, numerasi, dan sains teknologi di 2025.

Dengan demikian diharapkan dapat tercipta ekosistem pembelajaran digital yang tidak hanya modern tapi juga aman dan beretika untuk semua masyarakat Indonesia.

Baca juga: Wamen Komdigi imbau pengguna medsos tak melakukan doxing

Baca juga: Kemendikdasmen: 12 sekolah selesai revitalisasi akhir September

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |