Pemerintah siapkan Perpres Penguatan Logistik Nasional

3 hours ago 2
...Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia saat ini tengah memproses penetapan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Logistik Nasional.

Perpres ini merupakan strategi Pemerintah dalam membangun sistem logistik yang lebih efektif, efisien, dan berdaya saing global.

"Strategi Penguatan Logistik Nasional tersebut dirancang secara komprehensif, mencakup tiga strategi, yaitu pengembangan konektivitas infrastruktur, digitalisasi dan integrasi layanan, serta peningkatan kapasitas SDM dan penyedia jasa logistik. Strategi ini dituangkan dalam berbagai program lintas kementerian/lembaga," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Convex 2025 di Tangerang, Rabu.

Ia memandang sektor logistik memiliki peran penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Sebagaimana diketahui, perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan 5,04 persen (yoy) pada triwulan III 2025, ditopang oleh sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Baca juga: Wamendag Roro dorong kolaborasi lintas sektor perkuat sistem logistik

Selain itu, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tercatat tumbuh sebesar 8,62 persen pada triwulan III-2025, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 8,52 persen. Kelompok ini juga tercatat menjadi kontributor keenam terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III-2025 sebesar 6,1 persen.

"Supply Chain Indonesia memproyeksikan bahwa hingga akhir 2025, sektor transportasi dan pergudangan akan menyumbang sekitar Rp1.500 triliun terhadap PDB Nasional. Angka ini naik menjadi sekitar 9 persen, dari sebelumnya 8,69 persen pada tahun 2024," kata Airlangga.

Menko menilai, efektivitas dan efisiensi dalam sektor logistik merupakan tantangan krusial bagi pembangunan ekonomi nasional.

Pada 2022, biaya logistik Indonesia mencapai 14,29 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Sementara, di tingkat internasional, Indonesia menempati posisi ke-63 dari 139 negara dalam Logistics Performance Index (LPI) tahun 2023 yang dirilis oleh Bank Dunia. Kondisi ini, menurutnya, tidak hanya berdampak pada perekonomian domestik, tetapi juga turut mendorong peningkatan biaya logistik ekspor, yang akan melemahkan daya saing di pasar global.

Baca juga: Menko AHY: Reaktivasi jalur kereta api perkuat logistik nasional

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadi bagian dari transformasi besar ini dan menegaskan bahwa Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan dukungan baik inovasi dari sektor swasta, kolaborasi mitra global, serta masukan dari para profesional.

"Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kita wujudkan logistik nasional yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, memperkuat ekspor, dan membuka akses yang lebih luas," tutupnya.

Baca juga: Menhub: Pelabuhan Letung-Sedanau perkuat mobilitas dan logistik

Baca juga: AHY minta koordinasi harmonisasi Perpres logistik nasional diperketat

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |