Pemerintah segel titik cemaran radioaktif Cesium-137 di Serang Banten

1 week ago 9

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memastikan sudah melakukan langkah pengamanan dengan penyegelan dan lokalisir titik temuan cemaran bahan radioaktif Cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Kamis, mengatakan akan membahas langkah lanjutan terkait temuan cemaran Cesium-137 tersebut dengan berbagai pihak di Kemenko Pangan.

"Namun demikian, pemerintah telah melakukan langkah-langkah pengamanan. Jadi, kami telah melakukan penyegelan dan lokalisir bersama Kapolda (Banten) di daerah-daerah yang terindikasi berdasarkan detektor memancarkan Cesium-137," kata Menteri Hanif.

Dia mengatakan bahwa industri peleburan besi dan baja yang berada di lokasi itu diduga menjadi salah satu faktor ditemukannya dugaan cemaran pada produk udang beku Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat.

Baca juga: Pemerintah tangani kawasan industri dengan tingkat pencemaran tinggi

Kolaborasi sudah dilakukan kementerian/lembaga, termasuk KLH, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta berbagai pihak lain untuk menangani isu tersebut. Langkah lanjutan akan dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

"Intinya, Insya Allah, sudah terkendali dengan sangat kuat. Jadi tidak usah khawatir semua sudah dilokalisir," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) menerima laporan dari Custom Border Protection terkait satu kontainer udang beku asal Indonesia yang terdeteksi tercemar radioaktif Cesium-137 dalam jumlah tertentu.

FDA kemudian menetapkan daftar merah hanya pada produk udang dari PT BMS yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande.

Baca juga: KLH dalami dugaan cemaran radioaktif di lokasi pengolahan udang

KLH, KKP, dan Bapeten kemudian menelusuri rantai pasok bahan bahan baku udang PT BMS yang berasal dari Lampung dan Pandeglang.

Hasil penelusuran memastikan tidak ada temuan Cesium-137 di tambak maupun bahan baku, sehingga kontaminasi diduga berasal dari luar lingkungan pabrik pengolahan.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |