Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) merancang program pengembangan sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan kriteria industri sawit yang berkelanjutan.
Direktur Penyalur Dana Sektor Hilir BPDP Mohammad Alfansyah, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, menyampaikan program ini didanai dari pungutan ekspor sawit dan disalurkan untuk beragam kegiatan strategis, mulai dari peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana prasarana, penelitian, hingga hulu hilirisasi sawit.
"Tujuan utama dari program pengembangan SDM adalah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar dapat memenuhi kebutuhan kriteria industri kelapa sawit berkelanjutan," ucapnya.
Disampaikan dia, dalam program ini, BPDP bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan pekebun.
Program yang rutin dilaksanakan ini menyasar berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis perkebunan kelapa sawit swadaya seperti pekebun, pengurus koperasi (KUD) hingga perangkat pendamping daerah.
Lebih lanjut, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementan Baginda Siagian menyampaikan program ini tak hanya memberikan materi pemahaman saja, namun turut melakukan praktik langsung di lapangan.
Materi yang disampaikan mencakup budi daya sawit berkelanjutan, panen dan pascapanen, pengelolaan kelembagaan, administrasi keuangan, promosi hasil sawit, hingga pemetaan lokasi perkebunan, dengan menunjuk salah satu pelaksana yakni LPP Agro Nusantara.
Direktur LPP Agro Nusantara Pranoto Hadi Raharjo menjelaskan pihaknya sudah dipercaya oleh pemerintah untuk memberikan pelatihan SDM sawit sejak tahun 2016.
Secara kumulatif tahun ini, BPDP menargetkan pelatihan bagi 10.786 peserta dari 17 provinsi penghasil sawit.
Dari jumlah itu, LPP Agro Nusantara mendapat mandat untuk melatih 2.066 peserta, meningkat dari 1.339 peserta pada tahun 2024.
Pelatihan tahun ini dilaksanakan dalam 71 kelas, mencakup 11 jenis pelatihan teknis dan manajerial, yang tersebar di sembilan provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.
Sementara itu, Direktur SDM & TI PT Perkebunan Nusantara IV Subholding Perkebunan Suhendri menyampaikan sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit, pihaknya mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
"Investasi pada pengembangan SDM merupakan langkah strategis untuk membangun masa depan perkebunan Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan," ucapnya.
Melalui pelatihan ini, ke depan BPDP dan Kementan berharap dapat mengurai permasalahan keterampilan pekebun sawit swadaya, sehingga mampu meningkatkan produktivitas lahan, memperkuat daya saing, dan menciptakan sistem perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Baca juga: Kementan dan BPDP dorong percepatan sertifikasi ISPO petani sawit
Baca juga: BPDP optimalkan teknologi untuk wujudkan industri sawit berkelanjutan
Baca juga: BPDP: Penerimaan pungutan ekspor pada 2024 capai Rp25,76 triliun
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.