Pembangunan pedesaan di Xizang China jadi proyek signifikansi praktis

9 hours ago 2

Beijing (ANTARA) - Pembangunan pedesaan di Daerah Otonom Xizang, China barat daya, merupakan proyek strategis yang berorientasi pada persatuan nasional, solidaritas etnis, kelangsungan budaya, dan keamanan ekologi, bukan sekadar upaya ekonomi. Demikian menurut laporan yang dirilis pada Kamis (16/10).

Bertajuk "Harmoni antara Tradisi dan Modernitas: Pembangunan Pedesaan dan Warisan Budaya di Xizang, China" (Harmony Between Tradition and Modernity: Rural Development and Cultural Inheritance in China's Xizang), laporan tersebut mengungkapkan bahwa signifikansi praktis dari pembangunan pedesaan di Xizang terletak pada penerapan filosofi pembangunan yang berpusat pada hak asasi manusia (HAM), mengaktifkan gen warisan budaya, dan memperkuat benteng keamanan nasional.

Laporan yang diterbitkan oleh China Foundation for Human Rights Development bersama Wadah Pemikir (Think Tank) Tingkat Tinggi Nasional Kantor Berita Xinhua itu menekankan bahwa Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui pendekatan Xizang dalam meningkatkan HAM melalui pembangunan, menyebutnya sebagai "keajaiban pengentasan kemiskinan global."

Menurut laporan tersebut, 80 persen objek warisan budaya takbenda di Xizang berasal dari wilayah pedesaan, dan 90 persen pewaris warisan budaya takbenda merupakan petani dan peternak.

Desa-desa perbatasan seperti Yumai dan Xiachayu menjadi perwujudan dari perlindungan integritas teritorial serta implementasi yang jelas dari strategi bahwa "untuk mengelola negara dengan baik, perbatasan harus dikelola dengan baik; dan untuk mengelola perbatasan dengan baik, stabilitas di Xizang harus terjamin," imbuh laporan tersebut.

Pada akhir 2024, jumlah penduduk tetap di Xizang mencapai 3,7 juta jiwa, dengan sekitar 60 persen di antaranya tinggal di wilayah pedesaan. Di seluruh daerah tersebut, terdapat 5.600 lebih desa dan permukiman yang tersebar di area seluas lebih dari 1,2 juta kilometer persegi.

Berdirinya Daerah Otonom Xizang pada September 1965 menandai momen bersejarah dalam perjalanan pembangunan daerah tersebut. Xizang bergabung dengan seluruh daerah di China dalam memenangkan perjuangan pengentasan kemiskinan serta mencapai kemajuan historis dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

Xizang juga telah merealisasikan target membangun masyarakat yang cukup sejahtera dalam segala aspek dan memulai babak baru menuju modernisasi sosialis, tulis laporan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |