Phnom Penh (ANTARA) - Pekerjaan restorasi di teras ketiga di sudut barat daya Kuil Bayon di Taman Arkeologi Angkor, Kamboja, telah berhasil diselesaikan, kata Otoritas Nasional APSARA (APSARA National Authority/ANA) dalam pernyataan pers pada Kamis (19/12).
Meng Sovanlylin, arsitek yang bertanggung jawab atas pekerjaan restorasi itu, mengatakan bahwa timnya membutuhkan waktu empat bulan untuk merestorasi teras tersebut, dengan fokus pada perbaikan langkan Naga, balok, dan lantai batu yang rusak.
"Teras ketiga di sudut barat daya kuil adalah area yang penting bagi wisatawan," katanya. "Sebelum restorasi, integritas strukturalnya terganggu karena balok yang patah dan kerusakan akibat akar pohon, yang menimbulkan risiko keruntuhan."
Sovanlylin mengatakan bahwa restorasi itu bertujuan untuk memperkuat struktur teras dan mencegah kerusakan lanjutan.
"Dengan rampungnya proyek ini, teras ketiga telah kembali memiliki kondisi yang kuat, sangat mirip dengan bentuk aslinya," katanya. "Pekerjaan ini tidak hanya meningkatkan keamanan situs, tetapi juga melestarikan signifikansi historisnya bagi pengunjung di masa depan."
Dibangun pada masa pemerintahan Jayavarman VII pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13, Kuil Bayon merupakan salah satu kuil utama di Taman Arkeologi Angkor, yang luasnya mencapai 401 km persegi, di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut
Taman Arkeologi Angkor, yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1992, merupakan destinasi wisata paling populer di negara Asia Tenggara itu.
Taman kuno itu menarik 898.339 wisatawan mancanegara selama periode Januari-November 2024, meraup pendapatan kotor sebesar hampir 42 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.277) dari penjualan tiket, menurut badan usaha milik negara Angkor Enterprise.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024