Pegadaian wujudkan inklusi keuangan lewat agen dan layanan digital

1 month ago 20

Pontianak (ANTARA) - Seorang perempuan paruh baya menuntun bocah lelaki bergegas memasuki sebuah kios bercat putih dengan daun pintu besi hijau tua. Di atas pintu tersebut terdapat plang besar berwarna hijau bertuliskan "Agen Pegadaian, Simpang Empat Wajok Hilir."

Dari dalam teralis kios tersebut, Yan Fitriansyah, seorang Agen Pegadaian, menyambut dengan senyum sambil menyapa perempuan tersebut.

“Selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu?,” sapa Yan.

Perempuan bernama Anisa itu membalas dengan senyuman lalu buru-buru mendekati sambil merogoh sesuatu dari dalam tas tangan berwana ungu yang dibawanya. Tampak seutas kalung emas dikeluarkannya dan segera menyerahkannya kepada Yan.

“Saya mau gadai kalung bang, tolong ditaksir,” kata Anisa.

“Baik bu, silahkan duduk dulu, nanti saya panggil,” kata Yan Fitriyansah sambil mengambil kalung tersebut.

Dari tempat berukuran enam kali lima meter tersebut, Yan Fitriansyah menjalankan peran penting, menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau Masyarakat sekitar.

Yan sudah empat tahun menjadi agen Pegadaian, terhitung sejak 2021. Ia terpilih melalui penunjukan dari kantor Pegadaian Cabang Siantan, Kota Pontianak. Saat itu, Kantor Unit Pelayanan Cabang Batu Layang tutup, lalu pihak cabang Siantan mencari orang yang bisa melanjutkan layanan di sana.

“Akhirnya saya dipilih karena sebelumnya saya juga menjadi agen dari salah satu bank BUMN sejak tahun 2019. Mungkin pengalaman ini yang membuat saya ditunjuk untuk menjadi agen Pegadaian,” tuturnya.

Dalam satu hari, Yan biasanya melayani 10 sampai lima belas nasabah yang mayoritas merupakan suku Madura.

“Kalau di sini, masyarakatnya mayoritas suku Madura. Mereka banyak memiliki emas besar dan mahal, jadi saya fokus di layanan gadai emas karena itu kebutuhan utama di sini,” katanya.

Namun, Yan juga menyadari masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi klasik terhadap Pegadaian hanya sebagai tempat untuk menggadaikan barang ketika terdesak kebutuhan. Padahal pegadaian kini telah bertransmormasi dengan layanan investasi dan tabungan emas.

“Mindset masyarakat masih beranggapan bahwa Pegadaian yang tempat gadai. Belum banyak yang tahu tentang investasi emas atau mencicil emas. Tapi pelan-pelan saya coba untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang investasi dan tabungan emas,” kata Yan.

Sebagai agen, Yan tidak hanya melayani transaksi, tetapi juga berperan sebagai pendidik finansial bagi warga sekitar. Ia kerap berbagi informasi dari mulut ke mulut agar masyarakat memahami bahwa emas bukan sekedar simpanan, melainkan investasi jangka Panjang yang sangat menjanjikan.

Berada di pertengahan antara Pegadaian Siantan dan Jungkat, Yan menjadi agen pengisi ruang kosong dan perantara sebagai penghubung. Di antara dua wilayah yang jauh dari outlet resmi, agen berperan memastikan layanan Pegadaian tetap berjalan.

Dalam sebulan, aktivitas gadai emas di tempatnya bisa mencapai ratusan nasabah dengan total pinjaman beredar atau Outstanding loan (OSL) ratusan juta. Angka itu bagi Yan bukan sekedar capaian bisnis, melainkan cerminan kepercayaan masyarakat.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Perubahan system perhitungan imbalan agen dan dinamika ekonomi warga menjadi bagian tantangan dari kesehariannya.

“Sekarang sistem fee-nya berubah. Kalau dulu agen dapat bagian dari nasabah yang menebus setelah jatuh tempo, sekarang tidak lagi. Hanya nasabah aktif yang dihitung. Tapi ya, ini bagian dari tanggung jawab,” katanya.

Bagi Yan, setiap transaksi adalah kisah perjalanan hidup. Ada nasabah yang menggadaikan emas demi biaya sekolah anak, ada pula yang sekedar menutupi kebutuhan harian. Namun baginya, menjadi agen Pegadaian bukan bukan sekedar mendapatkan komisi, tetapi lebih dari itu, niatnya adalah membantu orang melewati kesulitan.

“Yang membuat saya Bahagia ketika mereka datang lagi dengan wajah lega setelah menebus emasnya. Rasanya itu luar biasa, senang,” tuturnya.

Yan Fitriansyah, seorang Agen Pegadaian melayani nasabah yang akan menggadaikan atau berinvestasi emas. (ANTARA/Rendra Oxtora)

Baca juga: PT Pegadaian raih penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |