PCO: Mahasiswa harus punya wawasan bela negara di era digital

1 week ago 4

Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menegaskan wawasan bela negara menjadi semakin penting bagi mahasiswa di era digital.

Hasan menilai kemajuan teknologi dan informasi yang pesat membuat ancaman-ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara dapat datang dari berbagai sumber, termasuk cybercrime, disinformasi, dan propaganda. Dengan kata lain mahasiswa harus punya wawasan bela negara di era digital.

"Karena dunia maya saat ini telah berada dalam rezim click bait dan telah di penuhi disinformasi, fitnah serta kebencian, " kata Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu mengemuka dalam Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Podomoro University di Jakarta, Selasa.

Hasan yang tampil dalam sesi "Wawasan Bela Negara" itu mengemukakan pentingnya generasi muda khususnya mahasiswa untuk bijak bersikap dalam era digitalisasi saat ini agar tidak terjebak pada hal-hal yang bisa menyebabkan disintegrasi bangsa.

Sadar atau tidak, ucapnya, smartphone telah menjadi rujukan utama dalam mencari informasi.

"Setiap informasi dianggap benar tanpa check dan recheck. Tak peduli darimana sumbernya. Apakah akun pemberi informasi itu terverifikasi atau otoritatif. Disini objektivitas dikesampingkan dan viralitas menjadi standar kebenaran," ujarnya.

Diakuinya, untuk melawan disinformasi, fitnah dan kebencian di dunia maya, pemerintah sering merasa dilematis.

"Melawan disinformasi, fitnah dan kebencian di dunia maya itu bagi pemerintah ibarat mengusir burung pemakan padi. Jika dibiarkan maka kerja keras pemerintah akan habis dimakan burung. Tapi jika dilawan dengan keras kita akan dianggap membungkam demokrasi," ujarnya.

Karena itu, Hasan mengajak mahasiswa untuk cerdas dalam membaca informasi di media sosial.

"Di sini perlu partisipasi aktif masyarakat untuk mencari tahu informasi yang sebenarnya lewat pencarian informasi sebanyak-banyaknya. Jika ada info yang meragukan cari info dari sumber lain. Perhatikan kredibilitas dari sumber yang dibaca," tuturnya.

Menanggapi pemaparan Hasan Nasbi tersebut, Pimpinan Yayasan Pendidikan Podomoro University, Dr. H. Serian Wijatno mengajak mahasiswa bersikap kritis dalam menyikapi disinformasi, fitnah dan kebencian di dunia maya.

"Dengan cara seperti itulah mahasiswa bisa berperan membela negara. Mahasiswa yang memiliki wawasan bela negara dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal ancaman-ancaman tersebut, " ujar Serian yang juga Ketua Dewan Pakar Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas).

Serian yakin mahasiswa dapat menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan membangun komunitas yang kuat dan tangguh.

"Karena wawasan bela negara juga dapat membantu mahasiswa untuk menjadi warga digital yang bertanggung jawab, dengan memahami etika penggunaan teknologi, menghindari penyebaran informasi palsu, dan menjaga keamanan online. Dengan demikian, wawasan bela negara menjadi sangat penting bagi mahasiswa di era digitalisasi ini, untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara, serta mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dalam ruang digital, " kata Serian.

Baca juga: PCO: Presiden Prabowo berpidato pada hari pertama Sidang Umum PBB

Baca juga: PCO: Demo dijamin UU, tapi anarkisme bukan kebebasan berpendapat

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |