Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia telah menjangkau lebih dari 8,2 juta peserta Cek Kesehatan Gratis (CKG) dalam empat bulan sejak peluncuran program pada 10 Februari 2025.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat, menyebut capaian itu terus dikembangkan melalui kolaborasi seluruh pihak hingga menjangkau 280 juta sasaran peserta hingga 2029.
"Pada tahun pertama, program ini menargetkan 60 juta orang, dengan rencana anggaran sebesar Rp4,7 triliun dari APBN 2025," katanya.
Dikatakan Prita, partisipasi tertinggi berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 60% total peserta saat ini.
CKG yang diproyeksikan sebagai salah satu program pemeriksaan kesehatan terbesar di dunia, kata Prita, kini diperluas dengan membuka kesempatan bagi komunitas.
Organisasi kemasyarakatan, badan usaha milik negara, perusahaan swasta bahkan kelompok hobi pun sekarang sudah, sedang dan akan menikmati CKG bersama.
Mulai Juli 2025, kata Prita, program CKG Sekolah akan diluncurkan untuk menjangkau hingga 50 juta
siswa di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Baca juga: Kemenkes: CKG temukan 50 persen perempuan alami obesitas sentral
Prita menjelaskan, Indonesia menghadapi beban berat dari penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, hingga gagal ginjal—penyebab lebih dari 500 ribu kematian setiap tahun.
Deteksi dini melalui CKG, lanjutnya, menjadi langkah penting untuk mencegah kondisi kronis yang sulit dan mahal ditangani.
“CKG adalah hadiah ulang tahun dari negara. Pemeriksaan yang nilainya bisa lebih dari Rp1 juta kini diberikan gratis kepada setiap warga,” ujar Prita.
Baca juga: Kemenkes optimistis capai target 100 juta peserta CKG pada 2025
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025